Mataram (ANTARA) - Pendapatan Nelayan di pantai sekitar Lingkungan Karang Panas,Ampenan Selatan, Kota Mataram, mengalami peningkatan selama musim kemarau.
"Pendapatan tertinggi yang kami dapatkan selama musim kemarau ini mencapai Rp2 juta dari biasanya hanya Rp600.000-Rp800.000, dan itu sudah termasuk pendapatan bersih dari hasil penjualan di pasar," Kata Khalidi, nelayan, Senin.
Musim kemarau yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir, membuat para nelayan lebih mudah menentukan arah angin laut, sehingga jenis ikan yang didapatkan lebih beragam, seperti ikan tongkol, ikan selah, ikan tengiri, dan cumi-cumi.
Ia juga mengatakan hasil tangkapan tersebut, dijual dengan kisaran harga Rp35.000-Rp80.000 per kilo yang disesuaikan dengan jenis dan ukurannya.
Sejak Maret sampai dengan Juni, penghasilan para nelayan sempat menurun, hal ini diakibatkan oleh faktor cuaca yang buruk. Namun dapat diprediksi bulan Juli sampai Januari mendatang, pendapatan para nelayan akan stabil.
"Setiap musim kemarau, omset dari hasil melaut ini mengalami kenaikan, beda halnya dengan musim penghujan, yang membuat para nelayan tidak berani untuk pergi melaut, karena ombak yang besar dan angin kencang yang tentunya beresiko jika harus dipaksa untuk pergi melaut," katanya.
Para nelayan ini, pergi melaut sesuai dengan jenis ikan yang ingin mereka tangkap.jika mereka ingin menangkap ikan tongkol, mereka berangkat dari jam 03.00 pagi sampai jam 10.00 WITA.
Selain menangkpa ikan,para nelayan juga memanfaatkan kemampuan dalam membuat perahu, dari kemampuan ini para nelayan mendapatkan pekerjaan sampingan. Tujuan mereka melakukan itu, agar bisa mendapatkan pemasukan tambahan.
Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) juga memberikan fasilitas berupa koperasi Samudra Biru,sebagai alternatif untyk para nelayan, jika membutuhkan pinjaman uang untuk memenuhi kebutuhan melaut.