Anggota klub diabetes melitus gratis mendapatkan obat

id diabetes melitus

Anggota klub diabetes melitus gratis mendapatkan obat

(1)

"Bagi para peserta klub diabetes melitus maupun hipertensi, akan mendapatkan obat secara gratis seumur hidup"
Mataram (Antara NTB) - Para anggota klub diabetes melitus maupun hipertensi yang merupakan realisasi penyelenggaraan pelayanan jaminan kesehatan nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat, gratis mendapatkan obat secara rutin.

"Obat yang diberikan kepada para peserta BPJS Kesehatan, khususnya yang masuk dalam klub diabetes maupun hipertensi akan diberikan secara gratis dan rutin sesuai standar kesehatan," kata Kanit MPKP BPJS Kesehatan Cabang Mataram Agnes Maria kepada wartawan, Kamis.

Pendistribusian obat, katakan dia, merupakan hasil kerja sama BPJS Kesehatan dengan PT Kimia Farma. Maria mengatakan bahwa obat yang diberikan kepada para peserta BPJS tidak diragukan lagi, karena sudah sesuai dengan standar kesehatan.

"Khususnya bagi para peserta klub diabetes melitus maupun hipertensi, akan mendapatkan obat secara gratis seumur hidup," ujarnya.

Terkait dengan pendistribusian obat, Maria mengaku selama ini tidak pernah ada kendala. "Sejauh ini tidak ada kendala, obat yang didistribusikan selalu lancar dan memenuhi kebutuhan para peserta BPJS Kesehatan," kata perempuan yang biasa disapa Nesti itu.

Sampai saat ini klub diabetes maupun hipertensi yang merupakan realisasi dari program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) di setiap puskesmas, khususnya di Kota Mataram, terdaftar sebanyak 795 peserta.

"Sejak BPJS Kesehatan terbentuk, pesertanya meningkat, rata-rata berasal dari golongan lanjut usia," ucapnya.

Klub diabetes melitus maupun hipertensi dibentuk untuk tujuan lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarkat. Kegiatannya pun memberikan manfaat bagi para peserta, seperti senam diabetes, edukasi penyakit kronis, konsultasi, maupun pemeriksaan gula darah.

"Klub ini memberikan banyak manfaat bagi para pesertanya, karena dalam setiap pertemuan peserta bisa berkonsultasi dengan dokter maupun saling memberikan masukan dengan sesamanya," ujar Nesti. (*)