Mataram (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono meminta Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengembangkan potensi maritim.
Dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, NTB, Rabu, Wahyu Sakti Trenggono memberikan arahan kepada Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum, untuk mengembangkan potensi maritim wilayah Kota Bima dengan fokus pada tiga aspek utama.
"Pertama, peningkatan pengelolaan sumber daya perikanan melalui program penangkapan ikan yang berkelanjutan dan pengawasan yang lebih ketat," ujarnya.
Kedua, lanjut Menteri KKP, yakni pemberdayaan masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan mereka melalui program pelatihan dan dukungan ekonomi.
"Ketiga, promosi pariwisata maritim untuk menarik investasi dan meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkuat potensi ekonomi lokal," kata Wahyu Sakti Trenggono.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, keduanya membahas inisiatif kolaboratif untuk meningkatkan sektor perikanan dan kelautan di Kota Bima.
Langkah-langkah strategis dibahas untuk memperkuat ekonomi lokal dan mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor tersebut dengan tujuan tercipta kesejahteraan dan kemakmuran yang berkeadilan di Kota Bima.
Dalam pertemuan Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum didampingi Anggota DPR RI Komisi IV yang merupakan wakil rakyat dari Dapil NTB I meliputi kabupaten/kota se-Pulau Sumbawa, Muhammad Syafrudin.
Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum, menyambut baik arahan Menteri KKP terkait kolaborasi pengelolaan potensi maritim Kota Bima. Ia menyatakan komitmen untuk aktif berpartisipasi dalam upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan, memperkuat kesejahteraan masyarakat pesisir, dan menggali potensi pariwisata maritim.
Rum menjelaskan bahwa Kota Bima memiliki potensi maritim yang meliputi beragam aspek. Di antaranya kekayaan sumber daya perikanan yang melimpah, mencakup ikan laut, moluska, dan biota laut lainnya.
Selanjutnya, letak geografis strategis sebagai pelabuhan alam yang mendukung aktivitas perdagangan dan transportasi laut yang merupakan penyangga Indonesia bagian barat dan bagian timur dalam hal ini NTT terutama Labuan Bajo dan kepulauan Sumba.
Kemudian potensi pariwisata maritim dengan pantai yang indah, kehidupan bawah laut yang menarik, dan kegiatan rekreasi alam yang potensial. Selain itu, peluang pengembangan industri kelautan, termasuk pembangunan dermaga dan fasilitas pendukung lainnya.
"Semua potensi ini menjadi basis untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Bima," ujarnya.
Menurut Rum, keterlibatan penuh Pemerintah Kota Bima dalam mewujudkan sinergi yang positif dengan semua pihak termasuk instansi vertikal dan privat sektor demi pembangunan berkelanjutan di sektor maritim adalah sesuatu yang harus diupayakan dengan sungguh-sungguh.
"Hal ini merupakan manifestasi hadirnya pemerintah di tengah masyarakat, terutama masyarakat pesisir dan nelayan tangkap serta pelaku pariwisata lokal, domestik maupun mancanegara," katanya.
Berita Terkait
Menu ikan pada program makan gratis harus tematik
Senin, 3 Juni 2024 7:10
Menteri Trenggono serahkan kapal rampasan
Minggu, 31 Maret 2024 19:25
KKP bakal awasi aktivitas pengelola di Pulau Widi
Rabu, 7 Desember 2022 4:31
Bima prioritaskan kebencanaan dalam RPJMD dan RPJPD
Rabu, 9 Oktober 2024 5:17
Pj Wali Kota Bima ingatkan kembali netralitas ASN di Pilkada 2024
Rabu, 2 Oktober 2024 23:25
Pemkot Bima bagikan 2.000 bibit tomat dan cabai tekan inflasi
Rabu, 2 Oktober 2024 23:24
Pj Wali Kota Bima jadi wasit netralitas ASN dalam Pilkada 2024
Selasa, 10 September 2024 16:53
Sukses tekan stunting, Pemkot Bima dapat insentif Rp5,587 miliar
Selasa, 10 September 2024 16:35