"Sampai akhir 2016, target 3 juta wisatawan optimistis kita akan capai," kata Faozal di Mataram, Selasa.
Ia menuturkan, jumlah kunjungan tersebut baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Untuk wisatawan mancanegara, terbanyak berasal dari Malaysia dan Australia.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri menargetkan jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2016 sebanyak 3 juta orang. Terdiri dari wisatawan nusantara ada diangka 1,5 juta orang. Sedangkan Wisatawan Mancanegara (Wisman) juga pada angka 1,5 juta orang.
"Barometer yang digunakan adalah, jumlah kamar hotel di NTB adalah sebanyak 12 ribu kamar, dikalikan lama tinggal atau lama menginap wisatawan," jelasnya.
Menurut Faozal, ada lima pintu utama gerbang masuknya wisatawan di Pulau Lombok. Angka itu juga didapat dari hasil pendataan di lima pintu masuk ke NTB, Lombok Internasional Airport (LIA), Pelabuhan Sape, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima, Bangsal.
"Okupansi hotel dan kunjungan wisatawan melalui lima pintu masuk ke NTB, sangat meningkat," terangnya.
Sementara itu, untuk tahun 2018 Pemerintah Provinsi NTB menargetkan jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2018 mencapai 4 juta orang. Target ini, sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2018.
"Kita sudah menetapkan di tahun 2017 jumlah kunjungan 3,5 juta dan 4 juta wisatawan di 2018," katanya.
Bahkan, sambungnya, di tahun 2016 menjadi tahun kunjungan wisatawan datang ke NTB. Bagaimana tidak, okupansi hotel di seluruh NTB mencapai 75-80 persen. Hal ini ditambah dengan terpilihnya NTB mewakili Indonesia dalam tiga kategori ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi. (*)