NTB Kembangkan Kampung Cokelat di Lombok Utara

id Kampung Coklat

NTB Kembangkan Kampung Cokelat di Lombok Utara

ilustrasi - Kaum perempuan terlibat dalam proses hilirisasi cokelat.(Foto ANTARA News)

"Program Kampung Cokelat tersebut sudah dimulai tahun ini dan sekarang kami sedang menjajaki lokasinya"
Mataram (Antara NTB) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat sedang mengembangkan Kampung Cokelat di Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara dalam rangka meningkatkan nilai tambah salah satu komoditas perkebunan tersebut.

"Program Kampung Cokelat tersebut sudah dimulai tahun ini dan sekarang kami sedang menjajaki lokasinya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Husnul Fauzi, di Mataram, Rabu.

Menurut dia, petani di Kecamatan Gangga, khususnya Desa Bentek sudah menanam kakao sejak puluhan tahun lalu.

Daerah tersebut sebagai salah satu sentra penghasil biji cokelat di NTB, yang sudah diberikan sentuhan melalui program Gerakan Nasional percepatan revitalisasi kakao pada 2008.

Tanaman kakao petani di daerah itu, kata Husnul, sudah diberikan perlakuan sambung pucuk samping dalam rangka meningkatkan produksi.

"Ada 1.200 hektare tanaman kakao yang sudah diberikan perlakuan sambung pucuk samping, termasuk di Kecamatan Gangga," ujarnya.

Ia mengatakan, para petani yang masuk dalam wilayah Kampung Cokelat, akan diberikan pembinaan mulai dari hulu atau proses budi daya hingga hilirisasi berupa proses pengolahan menjadi produk bernilai ekonomi.

Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB akan mengajukan usulan anggaran ke Kementerian Pertanian senilai Rp13 miliar untuk bantuan sarana dan prasarana, berupa alat mesin pengolah biji kakao.

Pemerintah Provinsi NTB juga akan mengalokasikan dana pendamping sebesar 10 persen dari total nilai bantuan yang diberikan pemerintah pusat. Dana yang bersumber dari APBD akan dialokasikan untuk pembangunan sarana prasarana pendukung, seperti gudang, lantai jemur dan gedung fermentasi.

"Jadi nanti, Kampung Cokelat itu tidak hanya memproduksi biji kakao mentah, tapi rumah tangga tani diberdayakan untuk mengolah menjadi berbagai jenis produk siap konsumsi," ucapnya.

Ia menambahkan, pengembangan Kampung Cokelat juga akan dilakukan secara terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait lingkup Pemprov NTB, seperti Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara juga akan berperan aktif untuk mewujudkan tujuan pengembangan Kampung Cokelat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan menurunkan angka kemiskinan di wilayah perdesaan. (*)