Jakarta (ANTARA) - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menggelar kelas jurnalis bertemakan “Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi dan Mekanisme Perdagangan di Bursa”.
Kegiatan yang diikuti para jurnalis dari media massa nasional ini diselenggarakan di Ashley Jakarta Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya ICDX sebagai Self Regulatory Organization (SRO) di bidang perdagangan berjangka komoditi untuk melakukan edukasi dan literasi berkelanjutan,” kata Head of Corporate Communications ICDX Group P Giri Hatmoko.
Dengan memberikan paparan yang lengkap kepada para jurnalis, katanya pula, diharapkan para jurnalis dapat memahami tentang industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), sehingga menambah wawasan pada saat media menyampaikan pemberitaan terkait industri ini kepada masyarakat.
Terkait edukasi dan literasi, ICDX disebut telah melaksanakan berbagai program melalui ICDX Academy yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan pialang berjangka resmi.
“ICDX juga senantiasa bersinergi dengan seluruh pihak dalam melakukan edukasi sebagai upaya peningkatan literasi hingga sertifikasi kepada seluruh pemangku kepentingan,” ujar Giri Hatmoko.
Menurut Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gaib Maruto Sigit, upaya yang dilakukan ICDX ini menjadi hal positif bagi para awak media. Bagi dia, fungsi media massa pada dasarnya adalah sarana memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga: Harga kripto saat ini masih dipengaruhi sentimen global
Baca juga: Bappebti lakukan evaluasi bursa CPO
“Upaya ICDX dengan memberikan pembekalan serta pemahaman kepada para jurnalis ini merupakan hal yang sangat berharga untuk para awak media, karena bisa mendapatkan penjelasan secara lengkap dan benar tentang perdagangan berjangka komoditi. Hal ini akan memudahkan bagi para awak media ketika harus melakukan peliputan maupun menulis berita terkait perdagangan berjangka komoditi,” katanya lagi.