Keunggulan Prabowo di Jateng dan DKI secara objektif

id Pemilu 2024, Pilpres 2024, kpu, prabowo gibran, ujang komarudin

Keunggulan Prabowo di Jateng dan DKI secara objektif

Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Dody Wijaya (tengah) dalam rekapitulasi penghitungan perolehan suara hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tingkat Provinsi, Jakarta, Minggu (10/3/2024). ANTARA/HO-KPU DKI/aa.

Jakarta (ANTARA) -

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengajak warga masyarakat untuk melihat secara objektif terkait keunggulan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Jawa Tengah dan DKI Jakarta, yang telah disahkan oleh KPU RI dalam rekapitulasi tingkat nasional.
Dia menilai keunggulan tersebut merupakan hasil dari kinerja tim sukses pasangan itu yang menginginkan untuk merebut suara dari daerah yang menjadi basis lawan-lawannya. Menurutnya, Jawa Tengah merupakan basis dari pasangan Ganjar-Mahfud, sedangkan DKI Jakarta merupakan basis dari pasangan Anies-Muhaimin.

"Karena kita tahu di Jawa Tengah ini banyak tokoh-tokoh yang mendukung Prabowo-Gibran, di DKI juga kelihatannya tim suksesnya habis-habisan untuk bisa memenangkan DKI, seperti itu," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Pada rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara nasional, Senin (11/3), KPU RI mengesahkan bahwa Prabowo-Gibran unggul atas dua pasangan lainnya di Jawa Tengah.

Di provinsi itu, Prabowo-Gibran memperoleh 12.096.454 suara, lalu pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapatkan 7.827.335 suara, dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 2.866.373 suara.

Sementara itu, di DKI Jakarta, KPU RI pada Selasa ini telah mengesahkan bahwa Prabowo-Gibran unggul tipis atas Anies-Muhaimin. Adapun perolehan suara Anies-Muhaimin sebanyak 2.653.762 suara, pasangan Prabowo-Gibran sebanyak 2.692.011 suara, dan pasangan Ganjar-Mahfud 1.115.138 suara.
Ujang pun mengatakan bahwa keunggulan Prabowo-Gibran di dua daerah tersebut telah diprediksi sebelumnya. Selain dua daerah tersebut, dia memprediksi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu unggul di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Dalam politik elektoral, menurutnya basis-basis lawan kerap menjadi target untuk ditaklukkan demi memenangkan pemilu, sehingga keunggulan pasangan tersebut di Jawa Tengah dan DKI Jakarta merupakan hal yang wajar.
"Sejatinya kemenangan atau kekalahan di pilpres itu menjadi sesuatu yang biasa, ada kalah dan ada menang, yang menang jangan sombong, yang kalah tidak usah sakit hati," katanya.

Baca juga: KPU RI sahkan suara Prabowo-Gibran unggul di DKI Jakarta
Baca juga: Hasil rekapitulasi suara tetap sah meski tak ditandatangani saksi


Walaupun begitu, dia mengatakan masyarakat pun tetap bisa berpartisipasi apabila menemukan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu, dengan cara melaporkan ke saluran yang telah disediakan.

"Saluran itu, yakni Bawaslu dam Mahkamah Konstitusi (MK). Apapun dugaan kecurangan, ya tinggal laporkan saja, ke Bawaslu dan ke MK, jadi semuanya ada kanal demokrasi dan salurannya," kata dia.