Laos dan Thailand meluncurkan pembayaran QR lintas batas

id QR lintas batas,QR Laos dan Thailand

Laos dan Thailand meluncurkan pembayaran QR lintas batas

Ilustrasi - Transaksi pembayaran melalui aplikasi uang elektronik "server based", dompet elektronik dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc/aa)

Vientiane (ANTARA) - Laos dan Thailand meluncurkan pembayaran QR lintas batas pada Rabu yang bertujuan untuk mempromosikan inovasi dan akses terhadap layanan keuangan untuk kepentingan rakyat mereka.

Pada acara peluncuran, Gubernur Bank of Laos, Bounleua Sinxayvoravong mengatakan penerapan pembayaran QR lintas batas merupakan langkah penting dalam pengembangan industri keuangan Laos karena Thailand adalah mitra dagang nomor satu negara tersebut.

QR lintas batas itu disebutnya tidak hanya memfasilitasi transaksi keuangan lintas negara, terutama oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan konsumen, dengan cara yang aman, efektif dan hemat biaya, namun juga membantu pekerja yang bekerja di kedua negara.

Pekerja lintas negara dapat dengan mudah mentransfer uang kembali ke negara asal masing-masing. Termasuk juga bertujuan untuk mempromosikan pembayaran non-tunai di masyarakat dan perdagangan kedua negara.

Selain Thailand, Laos juga memiliki kerja sama pembayaran kode QR lintas batas dengan Kamboja.

Baca juga: Euro jatuh ke terendah dua dekade
Baca juga: Sejumlah mata uang asing turut diamankan OTT komisioner KPU Wahyu Setiawan

Adapun negara ASEAN lain yang cukup baru meluncurkan tautan pembayaran QR lintas batas adalah Vietnam dan Kamboja. Peluncuran yang dilakukan pada 5 Desember 2023 itu memungkinkan masyarakat untuk memindai QR untuk melakukan pembayaran di negara masing-masing menggunakan mata uang lokal.

Sistem pembayaran baru tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas yang aman, nyaman, terjamin, dan terjangkau, serta mempromosikan penggunaan mata uang lokal. Hal itu diharapkan memberikan manfaat khusus bagi warga Kamboja dan Vietnam, terutama wisatawan dan pedagang.

Sumber : VNA