Dua pebasket muda Satria Muda Pertamina Jakarta, Ali Bagir Wayarabi Alhadar dan Julian Alexandre Chalias, terpilih menjadi forward tim Future Indonesian Basketball League (IBL) All-Star 2024 melalui voting fan.
Dalam laman IBL di Jakarta, Senin, dua mantan pemain tim Indonesia Patriots yang merupakan program dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP PERBASI) itu, menjadi pilihan pertama dan kedua dari penggemar untuk tim Future.
Ali Bagir didukung 6.144 suara penggemar IBL, sedangkan Julian Chalias mendapat 3.273 suara, guna tampil di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, pada 27 April mendatang. Ali yang berumur 23 tahun dan tinggi 1,93 meter itu, menyumbangkan rata-rat 4,4 poin dan 3,1 rebound dalam 10 pertandingan untuk klub pada musim ini.
Dia dinilai cukup efektif dalam menyumbang poin, karena hanya memiliki rata-rata waktu bermain selama 12,2 menit per laga. ulian tidak mau kalah dengan rekan setimnya di Satria Muda. Pemain berumur 21 tahun tersebut, mencetak rata-rata 4,4 poin dan 2,5 rebound dalam 11 pertandingan, dengan rata-rata waktu bermain 11,6 menit per laga.
Pemilik nomor punggung 14 itu, menjadi pilihan kedua terbanyak sebagai forward tim Future, setelah mengalahkan penggawa Pelita Jaya Jakarta, Hendrick Xavi Yonga dengan perolehan 3.230 atau selisih 43 suara.
Baca juga: Kaleb dan Kevin terpilih jadi Forward Legacy
Baca juga: Thomas Roijakkers menjadi pelatih Rans Simba
Dengan duet forward dari tim Satria Muda itu, tim Future diyakini lebih solid untuk bertarung dengan tim Legacy, karena chemistry keduanya sudah terbentuk sejak lama. Untuk kategori forward, IBL memilih empat pemain melalui voting fan, dengan rincian dua forward di tim Legacy, dan dua lainnya di tim Future.
Dalam format IBL All-Star 2024, tim Legacy diisi para pemain senior yang bermain di liga bola Indonesia tersebut. Sedangkan tim Future, dihuni oleh para pemain junior.
Ali Bagir didukung 6.144 suara penggemar IBL, sedangkan Julian Chalias mendapat 3.273 suara, guna tampil di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, pada 27 April mendatang. Ali yang berumur 23 tahun dan tinggi 1,93 meter itu, menyumbangkan rata-rat 4,4 poin dan 3,1 rebound dalam 10 pertandingan untuk klub pada musim ini.
Dia dinilai cukup efektif dalam menyumbang poin, karena hanya memiliki rata-rata waktu bermain selama 12,2 menit per laga. ulian tidak mau kalah dengan rekan setimnya di Satria Muda. Pemain berumur 21 tahun tersebut, mencetak rata-rata 4,4 poin dan 2,5 rebound dalam 11 pertandingan, dengan rata-rata waktu bermain 11,6 menit per laga.
Pemilik nomor punggung 14 itu, menjadi pilihan kedua terbanyak sebagai forward tim Future, setelah mengalahkan penggawa Pelita Jaya Jakarta, Hendrick Xavi Yonga dengan perolehan 3.230 atau selisih 43 suara.
Baca juga: Kaleb dan Kevin terpilih jadi Forward Legacy
Baca juga: Thomas Roijakkers menjadi pelatih Rans Simba
Dengan duet forward dari tim Satria Muda itu, tim Future diyakini lebih solid untuk bertarung dengan tim Legacy, karena chemistry keduanya sudah terbentuk sejak lama. Untuk kategori forward, IBL memilih empat pemain melalui voting fan, dengan rincian dua forward di tim Legacy, dan dua lainnya di tim Future.
Dalam format IBL All-Star 2024, tim Legacy diisi para pemain senior yang bermain di liga bola Indonesia tersebut. Sedangkan tim Future, dihuni oleh para pemain junior.
