Moskow (ANTARA) - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia, Volker Tuerk, pada Selasa menyatakan keprihatinannya atas tindakan kepolisian Amerika Serikat yang "tidak proporsional" untuk membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di negara itu.
“Saya prihatin bahwa beberapa tindakan penegakan hukum di sejumlah universitas tampak tidak proporsional dalam bertindak,” kata Tuerk dalam pernyataannya.
Dia mengatakan tindakan yang diambil oleh pimpinan universitas dan penegak hukum untuk membatasi kebebasan berekspresi itu "perlu dicermati secara hati-hati" agar tidak melanggar "hak dan kebebasan orang lain".
Gelombang demonstrasi untuk mendukung Palestina yang diorganisasi oleh para mahasiswa terus berlanjut di berbagai negara bagian dan universitas di AS. Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan mahasiswa melancarkan terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 34.500 warga Palestina tewas dan sekitar 77.700 lainnya terluka.
Baca juga: Puluhan ribu orang hilang di bawah puing Gaza
Baca juga: Veto AS di DK PBB menghancurkan impian rakyat Palestina
Ratusan mahasiswa telah ditangkap dan banyak di antaranya telah dibebaskan, sementara yang lain masih menghadapi dakwaan atau sanksi akademis, menurut Kantor HAM PBB.
Sumber: Sputnik
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56