Mataram (ANTARA) - Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029, Bambang Haryo Soekartono, memberikan solusi terhadap masalah staknasi muatan sapi sebanyak 54.600 ekor dari Nusa Tenggara Barat (NTB), menuju Pulau Jawa yang belum ada kapal pengangkut khusus ternak.
"Solusinya adalah dengan mengalihkan pengangkutan sapi dari Pelabuhan Internasional Gilimas ke Pelabuhan Penyeberangan ASDP Lembar," kata Bambang Haryo Soekartono, keterangan tertulis di Mataram, Rabu.
Politisi Partai Gerindra dari Jawa Timur tersebut sudah menyampaikan solusi kepada Manajemen PT Pelindo III Cabang Lembar, saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin (6/5/2024).
Menurut Bambang, dengan menggunakan kapal penyeberangan yang lama untuk pelayaran pendek dengan bentuk kontruksi bangunan kapal yang lebih terbuka, bisa memberikan kenyamanan bagi penumpang dan solusi staknasi pengiriman sapi.
Sementara jika pengiriman sapi menggunakan kapal long distance ferry lintasan Gilimas - Tanjung Wangi dengan struktur bangunan kapal yang tertutup pasti menimbulkan bau selama pelayaran dan menjadi tidak sehat.
"Hal itu juga bisa menjadikan Pelabuhan Internasional Gilimas lebih steril," ujarnya.
Bambang Haryo Soekartono, melakukan kunjungan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (6/5/2024). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran transportasi penyeberangan di Pelabuhan Lembar.
"Saya ingin memastikan apa yang menjadi permasalahan yang ada di transportasi penyeberangan. Ini kan tempat angkutan transportasi penyeberangan yang sangat strategis, tidak tergantikan sebenarnya dengan transportasi lain," ucapnya.
Dalam kunjungannya, Bambang mendapatkan beragam masukan terkait dengan kelancaran angkutan penyeberangan dan keberlangsungan usaha di Pelabuhan Lembar.
Salah satu permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius adalah terkait akses keluar masuk kendaraan logistik yang harus terjamin kelancarannya.
"Kita sangat mengharapkan areal penumpukan di pelabuhan ASDP, baik yang di Lembar maupun Padang Bai, bisa ditambah. Kemungkinan besar dengan adanya regulasi nanti kita akan usulkan dan kita dorong untuk pembatasan overload dan over dimensi," katanya.