Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca ekstrem hujan berintensitas sedang-lebat mengguyur sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Dalam laporan Stasiun Meteorologi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem tersebut setidaknya berlaku pada Kamis-Jumat (24/5) pagi.
Hasil analisa ahli meteorologi mendapati selama beberapa jam ke depan hujan berintensitas sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang berpotensi melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (Kecamatan Pengandonan, Muara Jaya).
Kemudian, Kabupaten Musi Rawas (Kecamatan Selangit), Empat Lawang (Kecamatan Tebing Tinggi, Lintang Kanan, Talang Padang, Pendopo Barat), dan Kota Lubuk Linggau.
Tim ahli meteorologi juga mendapati keberadaan pola konvergen atau pertemuan angin di wilayah Sumatera Selatan bagian barat juga berpotensi membuat hujan meluas ke Kabupaten Musi Rawas Utara, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kota Pagaralam.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan dan mengikuti perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca BMKG, serta mematuhi arahan atau panduan dari pemerintah sehingga bisa memitigasi sejak dini atas dampak yang ditimbulkan.
Berdasarkan panduan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bila hujan telah mengguyur lebih dari 120 menit dan jarak pandang menurun hingga kurang dari 100 meter, maka masyarakat di pesisir sungai/lereng bukit diharapkan untuk segera berlindung atau mengevakuasi diri karena kondisi demikian membuka kemungkinan terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan lainnya.
Baca juga: Hari Kamis BMKG prediksi seluruh wilayah Jakarta berawan
Baca juga: Hari Selasa BMKG prediksi cuaca di Jakarta cerah
BMKG menilai imbauan tersebut penting untuk diperhatikan oleh masyarakat Sumatera Selatan secara khusus Muara Enim dan Ogan Komering Ulu sehingga terhindar dari dampak bencana banjir susulan, setelah sebelumnya terjadi pada Selasa (21/5) lalu hingga menimbulkan dampak kerusakan rumah-fasilitas publik dengan jumlah yang cukup besar.