Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan vaksin polio berkala kepada setiap anak agar mereka terhindar dari infeksi virus menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin di Mataram, Selasa, mengatakan penyebaran penyakit polio sudah ditemukan pada beberapa provinsi di Indonesia.
"Penyakit polio belum ditemukan obatnya, namun penyakit itu dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio secara berkala," kata Hassanudin.
Pemprov NTB menargetkan 820.487 anak berusia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah itu bisa mendapatkan imunisasi polio.
Hassanudin mengajak masyarakat untuk mendukung Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio.
Baca juga: Dinkes siapkan 77.550 dosis vaksin polio di Mataram
Program PIN merupakan upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencegah anak-anak dari penyebaran penyakit polio atau kelumpuhan permanen dengan cara pemberian vaksin polio.
"Target itu harus tercapai dan kita harus semangat supaya anak-anak terhindar dari penyakit polio," ujarnya.
Pelaksanaan PIN Polio di NTB dilaksanakan pada dua kota, delapan kabupaten, 130 kelurahan, dan 1.022 desa.
Baca juga: Cakupan imunisasi polio di Mataram diupayakan 100 persen
Fasilitas kesehatan (faskes) yang melaksanakan kegiatan tersebut berada di 37 rumah sakit, 175 puskesmas, 562 puskesmas pembantu (pustu), dan 6.707 pos pembinaan terpadu.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengungkapkan meskipun Mataram dan kabupaten/kota lain di NTB belum ditemukan penyebaran penyakit polio, namun pemerintah daerah (pemda) tetap melakukan pencegahan dengan pemberian imunisasi.
Mohan berharap semua puskesmas, posyandu, serta kader-kader kesehatan masyarakat untuk intensif memberikan vaksin polio kepada anak-anak agar semua generasi terlindungi dari penyakit menular tersebut.
Baca juga: Bupati Pathul: PIN polio di Lombok Tengah harus sukses