Sumbawa (ANTARA) - Sejumlah petani bawang merah di beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat, mulai beralih dari mesin air ke liquefied petroleum gas. Memasuki musim tanam bulan ini, Pertamina Patra Niaga menggelontorkan tambahan fakultatif tabung LPG 3 Kg di beberapa wilayah NTB.
Selain mendukung konversi petani bawang merah, penambahan tersebut juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan LPG 3 Kg dari aktivasi masyarakat lainnya.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menerangkan, penambahan fakultatif merupakan upaya untuk mengamankan ketahanan stok dengan melihat situasi perkembangan kebutuhan di lapangan.
"Apabila terdapat kebutuhan tambahan maka akan diberikan, namun jika kondisinya masih aman akan dijadikan stok, selain dilakukan guna menambah rasa aman dan nyaman masyarakat," katanya.
Tambahan pasokan tersebut terdiri atas Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 5.920 tabung, Kabupaten Sumbawa 24.040 tabung, Kabupaten Dompu 11.760 tabung, Kota Bima 7.640 tabung dan Kabupaten Bima 14.520 tabung. Besaran tambahan ini sendiri sekitar 175-200 persen dari alokasi harian per wilayah.
Meski demikian, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebih dan membeli di pangkalan resmi Pertamina untuk mendapatkan Harga Eceran Tertinggi Rp 18.000.
"Tak bosan-bosannya kami mengingatkan kepada masyarakat agar membeli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi. Gubernur menetapkan subsidi harga LPG, agar masyarakat yang berhak dapat membeli dengan harga terjangkau, tapi hal ini dimanfaatkan untuk meraup keuntungan oleh pengecer. Kami juga merasa sangat disayangkan menambah tabung apabila masih dinikmati oleh pengecer," ujar Ahad.
Seperti diketahui, penggunaan LPG 3 Kg telah diatur oleh pemerintah, yakni konsumen rumah tangga dan usaha mikro.
"Sektor pertanian bawang merah di beberapa wilayah NTB, sebagai bagian dari usaha mikro juga dilakukan upaya penebalan stok LPG 3 Kg, terlebih salah satunya dengan kondisi petani saat ini yang sudah mulai konversi mesin air ke LPG. Untuk mengetahui pangkalan resmi terdekat silakan telepon Call Center Pertamina 135," ucap Ahad.
Terpisah Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan Pertamina Patra Niaga selalu berkomitmen dalam menjaga kehandalan pasokan LPG khususnya LPG 3 Kg bersubsidi untuk masyarakat.
"Pada dasarnya kebutuhan masyarakat kita jamin selalu terpenuhi, tentunya kami pun selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat," katanya.
Ia menambahkan secara nasional, terhitung dari Januari hingga Juni 2024, realisasi penyaluran LPG 3 Kg telah mencapai sekitar 4 juta MT (Metrik Ton) dari kuota yang ditetapkan lebih kurang 8 juta MT.
Jumlah tersebut menurut Heppy, sudah sekitar 50 persen LPG 3Kg tersalurkan dengan baik kepada masyarakat apabila dibandingkan dengan kuota yang disiapkan pemerintah.
"Masyarakat kita harapkan dapat melakukan pembelian LPG 3 Kg secara wajar. Kami pun menghimbau agar masyarakat dapat membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi secara langsung agar mendapatkan jaminan harga dan kepastian stok," ucap Heppy.
Berita Terkait
Pertamina Patra Niaga mendukung pemulihan warga terdampak erupsi Lewotobi
Minggu, 17 November 2024 19:24
Termasuk Sumbawa, 40 titik BBM Satu Harga telah diselesaikan Pertamina Patra Niaga
Rabu, 30 Oktober 2024 19:38
Bank Mandiri relaunching Mandiri MyPertamina Card di MotoGP Mandalika
Sabtu, 28 September 2024 21:38
Pertamina Patra Niaga pastikan elpiji 3 kg di Tangsel-Banten aman
Sabtu, 7 September 2024 4:44
Per 1 September, Pertamax dan Dex Series di NTB turun harga
Minggu, 1 September 2024 8:29
Pertalite tetap disalurkan 1 September 2024
Sabtu, 31 Agustus 2024 4:38
Pertamina dan Pemda NTB lakukan pengawasan LPG subsidi tepat
Jumat, 23 Agustus 2024 15:03
Pertamina Patra Niaga gandeng SKK Migas mendukung kemandirian energi
Jumat, 16 Agustus 2024 21:28