Kemendes PDTT ingatkan masa depan daerah

id Kemendes PDTT, Pemuda Bangun Desa, Generasi Muda, Pembangunan Daerah

Kemendes PDTT ingatkan masa depan daerah

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid. ANTARA/HO-Humas Kemendes PDTT

Jakarta (ANTARA) -

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid mengingatkan generasi muda di Tanah Air bahwa masa depan daerah ada di tangan anak-anak muda.
"Poin besarnya, masa depan daerah ada di anak muda," kata Taufik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan Taufik juga terkait dengan film Jejak Sang Timur yang ia saksikan dalam acara Nonton Bareng Masyarakat Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila anak muda menginginkan masa depan yang baik untuk daerahnya, mereka perlu berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Ia mengatakan generasi muda merupakan aset penting yang memiliki kekayaan intelektual tinggi dan kreativitas, sehingga kehadiran mereka dibutuhkan dalam pembangunan Indonesia melalui desa.

Menurut dia, ada beberapa pesan yang dapat diambil dari film berdurasi 45 menit itu. Di antaranya, film berlatar tempat di Kabupaten Sula tersebut memiliki makna mendalam, khususnya terkait pembangunan daerah tertinggal.

Taufik mengatakan lewat film itu dapat dipahami bahwa potensi wisata di daerah harus bisa dipopulerkan untuk diketahui masyarakat luas.

Selain itu, seluruh generasi muda yang menimba ilmu di luar daerah agar bersedia kembali ke kampung asalnya untuk merealisasikan seluruh teori yang dipelajari di bangku kuliah.
"Anak muda setinggi apapun pendidikan dan sejauh apapun tempat menimba ilmu, kita jangan lupa kita bangun daerah. Masyarakat di desa membutuhkan uluran pikiran, waktu, karya terbaik anak-anak muda, khususnya di Sula. Anak muda harus membangun daerah," kata Taufik.

Baca juga: Pendamping desa salah satu pilar penopang kinerja Kemendes
Baca juga: Dana Desa tumbuhkan desa mandiri hingga mencapai 11.456 desa

Ia mengatakan film tersebut menggambarkan anak-anak muda yang mencintai dan berusaha untuk terus mengembangkan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara itu.
Gerakan anak muda itu, menurut Taufik, harus diapresiasi karena bertanggung jawab atas kemajuan daerahnya. Ia menilai mereka tidak terlena dengan hingar bingar kota di Pulau Jawa, namun mereka berfokus membangun daerahnya meskipun dihadang beragam rintangan.
Hal tersebut, katanya, membuat film itu menjadi menarik.

Sekjen Taufik berharap langkah tersebut akan diikuti anak-anak muda lainnya, sehingga desa menjadi terus maju hingga mandiri dengan terus meningkatnya kesejahteraan masyarakat.