Pertamina tambah 275.520 tabung "melon" di Lombok

id Pertamina Lombok,Tabung melon

Pertamina tambah 275.520 tabung "melon" di Lombok

Pengisian tabung elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram (melon) di SPBE. (Foto Antaranews NTB/ist)

Penambahan sudah berjalan sejak awal Mei 2018

Mataram (Antaranews NTB) - PT Pertamina menambah sebanyak 275.520 tabung elpiji bersubsidi (melon) atau 13 persen dari kebutuhan normal bulanan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan konsumen di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, selama Ramadan 1439 Hijriah.

"Penambahan sudah berjalan sejak awal Mei 2018. Jadi kalau ditotal jumlah tabung elpiji bersubsidi sebanyak 2.359.840 buah yang beredar di Pulau Lombok selama bulan puasa," kata Sales Eksekutif Elpiji Rayon IX PT Pertamina Firdaus Sustanto, di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan penambahan dilakukan karena melihat trend kenaikan permintaan tabung ukuran tiga kilogram tersebut pada bulan puasa tahun 2017 sebesar 7 persen.

Seluruh tambahan tabung "melon" tersebut didistribusikan ke lima kabupaten/kota di Pulau Lombok, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

Lebih lanjut, Firdaus menambahkan pendistribusian dilakukan oleh 39 agen yang membawahi 1600 pangkalan yang tersebar di seluruh Pulau Lombok.

"Pendistribusian dilakukan secara merata sesuai dengan tingkat kebutuhan di masing-masing kabupaten/kota," ujarnya.

Pertamina juga berencana melakukan penambahan tabung "melon" pada Juni 2018 atau pertengahan bulan puasa, namun masih dalam pengkajian.

"Kami lihat pasar dulu, jangan sampai stok berlebihan. Intinya nenyesuaikan kebutuhan dan menjaga harga eceran tertinggi sebesar Rp14.750 per tabung di tingkat pangkalan," ucap Firdaus.

Ia juga berharap kondisi perairan laut di Selat Lombok tetap tenang sehingga pasokan elpiji dari Pertamina Depo Manggis di Bali, ke Lombok tetap lancar selama Ramadan hingga Idul Fitri 1439 Hijriah.

Saat ini, ketahanan stok elpiji di Pulau Lombok rata-rata tiga hari dengan jumlah ketersediaan gas sebanyak 800 metriks ton, seluruhnya tersebar di lima stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) di Pulau Lombok.

"Beberapa SPBE tetap jalan walaupun ombak agak tinggi. Tapi ada juga tidak bisa dipaksakan jika kapalnya sejenis tongkang, sehingga dilakukan alih pengisian ke kapal yang lebih bagus," katanya. (*)