Johan : TGB Kampanye Tim Lain "Ketar-Ketir"

id Pilkada NTB 2018,Johan Rosihan,Zul-Rohmi,TGB

Johan : TGB Kampanye Tim Lain "Ketar-Ketir"

H Johan Rosihan (Foto Antaranews/Iman).

Kami melihat tim lain sudah `leger`, makanya membuat isu yang macam-macam tentang TGB
Mataram (Antaranews NTB) - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah, H Johan Rosihan menilai pascaturunnya Tuan Guru Bajang (TGB) mengampanyekan pasangan Zul-Rohmi, dinilai telah membuat tim dan pasangan calon lain "ketar-ketir".

"Kami melihat tim lain sudah `leger`, makanya membuat isu yang macam-macam tentang TGB," kata Johan Rosihan di Mataram, Kamis.

Menurut politisi PKS ini, kehadiran TGB mengampanyekan Zul-Rohmi, sebagai daya ungkit menaikkan elaktabilitas pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PKS tersebut. Ini sesuai dengan tagline pasangan Zul-Rohmi yakni "melanjutkan ikhtiar TGB".

"Memang sejak awal posisi TGB sebagai daya ungkit, masyarakat berfikir bahwa benar didukung TGB, dan jelas ada pengaruh di masyarakat. Tapi seberapa besar, silakan masyarakat melihat," ujar Ketua Komisi III DPRD NTB itu.

Soal TGB dikatakan tidak adil atau tidak negarawan karena dituding tidak memberikan izin kampanye kepada Bupati Sumbawa Husni Jibril, menurut Johan, semua itu tidak benar dan tidak mungkin, karena itu hak personal seseorang.

"Kalau pak Husni sudah mengajukan izin pasti diberikan. Kalau tidak diberi izin, bisa kok `melawan` dengan alasan kuat. Saya tidak percaya kalau tidak diberi izin," katanya.

Sebelumnya, tim pemenangan pasangan calon H Ahyar Abduh dan Mori Hanafi (Ahyar-Mori), Made Slamet mengungkapkan TGB tidak adil.

Hal itu terkait izin cuti kampanye yang diajukan Bupati Sumbawa HM Husni Djibril untuk mendampingi pasangan calon nomor urut dua berkampanye di wilayahnya justru tidak diberikan oleh Gubernur NTB dua periode itu.

"Jadi, kita sayangkan sikap kenegarawanan TGB itu. Di satu sisi, ia turun mengampanyekan kakaknya (Zul-Rohmi) tapi di sisi lain, izin cuti kampanye Bupati Sumbawa tidak diberikan," ujarnya.

Menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, seharusnya TGB yang kini telah menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, harus fokus meluruskan ikhtiarnya berjuang di level nasional dan bukan malah melakukan kampanye keliling ke daerah hanya sekadar mengajak masyarakat memenangkan Zul-Rohmi dalam kontestasi Pilgub NTB 2018.

"Dia (TGB) ini sedang menjadi pembicaraan di nasional, tapi seperti ini caranya. Meski kita hargai ada orang NTB mulai dibicarakan di tingkat nasional, tapi adil juga dong," ucapnya.

Ia menyarankan, mestinya TGB meniru langkah politik dua kepala daerah yang juga adalah kader Ppartai Demokrat, yakni Gubernur Soekarwo di Jatim dan Gubernur Mangku Pastika di Provinsi Bali yang bersikap arif dan negarawan dengan tidak turun gelanggang sekadar untuk memenangkan pasangan calon yang diusung partainya.

"Kami menyayangkan sikap TGB itu. Ingat Presiden dan Wapres RI, tidak pernah turun mengampanyekan seorang gubernur maupun wakil gubernur yang didukung oleh partainya. Begitu juga dua gubernur, Bali dan Jawa Timur, yang netral memberikan ruang pada pasangan manapun untuk berkompetisi dalam pilkada," ujar Made Slamet.

Ia menambahkan, meski TGB turun mengampanyekan Zul-Rohmi, pihaknya tidak terlalu khawatir. Sebab, pasangan Ahyar-Mori juga memiliki strategi guna mengimbangi turunnya gubernur dua periode tersebut. (*)