Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus menjaga eksistensi koperasi di tanah air demi perekonomian bangsa.
"Memajukan dan mendukung koperasi serta UMKM berarti memajukan perekonomian Indonesia," kata Menkeu saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam ajang LPDB KUMKM Expo Semarak 18th di Jakarta, Rabu.
Menurut Menkeu, koperasi dan UMKM adalah tulang punggung dari perekonomian Indonesia yang akan menentukan kemajuan perekonomian bangsa.
Pada usia ke-18 LPDB-KUMKM, Menkeu optimistis lembaga tersebut akan terus diandalkan menjadi mitra terpercaya, menyediakan permodalan dengan biaya yang terjangkau, melaksanakan pengelolaan dan penyaluran dana bergulir.
"Juga memberikan pelatihan dan juga kapasitas building bagi koperasi dan UMKM," ucap Menkeu.
Menurut Menkeu, melalui pendampingan pelatihan, penawaran pinjaman dengan suku bunga yang terjangkau, LPDB-KUMKM akan memiliki kontribusi yang sangat penting bagi kemajuan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.
"Selamat ulang tahun ke-18 untuk lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah LPDB-KUMKM. LPDB-KUMKM (harus) terus berkontribusi meningkatkan kemajuan Indonesia melalui koperasi dan UMKM," kata Menkeu.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengaku bahwa pihaknya sangat menyadari pentingnya mengelola koperasi dengan baik
"Insya Allah ke depan kita tetap akan menjaga integritas, kredibilitas dan kita menjaga apa marwah dan apa yang disampaikan dan disarankan kepada kami," kata Supomo.
Dia mengaku bahwa keberhasilan lembaganya dalam memberikan layanan terbaik bagi koperasi di Indonesia tidak terlepas dari dukungan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Supomo menyatakan bahwa LPDB-KUMKM mampu mencapai keberhasilan tersebut berkat arahan dan dukungan dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Supomo menambahkan bahwa Menteri Teten tidak pernah melakukan intervensi langsung dalam operasional LPDB-KUMKM.
Sebaliknya, Teten memberikan dukungan yang kuat melalui Peraturan Menteri Koperasi (Permenkop) Nomor 4 Tahun 2020, yang dianggap sebagai "senjata" utama dalam meningkatkan kinerja LPDB-KUMKM.
"Permenkop 4 Tahun 2020 adalah senjata kami," ujar Supomo.
Baca juga: Defisit rendah APBN 2023 jadi payung ekonomi 2024
Baca juga: Penarikan utang Rp214,7 triliun per Juni sesuai target
LPDB-KUMKM menargetkan mampu menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,85 triliun pada 2024. Penyaluran dana itu bakal dilakukan melalui dua pola yakni, konvensional sebesar 60 persen serta syariah sebesar 40 persen.
Supomo menyebutkan bahwa dari dana bergulir sebesar Rp1,85 triliun, Rp600 miliar di antaranya untuk sektor riil. Sedangkan Rp1,25 triliun untuk simpan pinjam.