122 unit "Risa" segera dibangun di Mataram

id Bangun Risa,Gempa Lombok,NTB,Mataram

122 unit "Risa" segera dibangun di Mataram

Pengungsi di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur sudah tiga minggu lebih tinggal di dalam tenda akibat gempa beberapa kali yang menerjang Lombok, Nusa Tenggara Barat sejak Minggu (29/7/2018). (ANTARA/Dewanto Samodro).

Rumah yang akan dibangunkan itu adalah bagi warga yang bantuannya sudah cair dan setuju dibangunkan RISA oleh tim rehabilitasi, rekonstruksi masyarakat dan permukinan berbasis komunitas (Rekompak)
Mataram (Antaranews NTB)- Sebanyak 122 unit rumah indah sederhana aman (RISA) untuk korban bencana gempa bumi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera dibangun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Senin, mengatakan, sebanyak 122 unit RISA tersebut segera dibangun bagi kepala keluarga (KK) yang mendapat bantuan rumah rusak berat sebesar Rp50 juta.

"Rumah yang akan dibangunkan itu adalah bagi warga yang bantuannya sudah cair dan setuju dibangunkan RISA oleh tim rehabilitasi, rekonstruksi masyarakat dan permukinan berbasis komunitas (Rekompak)," katanya.

Menurutnya, sebanyak 122 unit RISA tahap pertama itu akan dibangun di lingkungan Lingkungan Tegal dan Pengempel Indah, Kecamatan Sandubaya. Karenanya, proses pembersihan puing-puing rumah warga di dua lingkungan tersebut sedang dipercepat agar pembangunan RISA bisa segera dimulai.

Untuk pembersihan puing-puing bangunan sebanyak 176 rumah di Lingkungan Pengempel Indah sudah hampir 100 persen sedangkan di Lingkungan Tegal dengan jumlah rumah rusak berat 300 unit ditargetkan akan tuntas dalam tiga hari ke depan.

"Proses pembersihan ini relatif cepat, karena dibantu alat berat dan alat angkut dari TNI. Pembungan sisa bongkaran tidak terlalu sulit, karena banyak warga sekitar yang membutuhkan," katanya.

Mahmuddin mengatakan, dalam pencairan bantuan tersebut masyarakat tidak menerima dana tunai, melainkan menerima struktur dasar pembangunan RISA berupa fondasi, kolom, slup, balok dan atap dengan target anggaran Rp35 juta.

Sementara untuk dinding, masyarakat penerima bantuan bisa mengatur sendiri dengan menggunakan sisa bantuan sebesar Rp15 juta, dan disesuaikan dengan kondisi lahan mereka.

"Untuk dinding, masyarakat dapat menggunakan bekas bongkaran batako atau kusen-kusen milik mereka yang masih utuh," ujarnya.

Untuk mempercepat pembangunan RISA dengan tipe 36, Rekompak saat ini sedang melakukan desain tapak dan menata ulang kawasan tersebut terutama untuk penyediaan jalan-jalan evakuasi.

"Jalan-jalan evakuasi ini berfungsi untuk mempermudah penanganan ketika ada bencana," ujarnya.

Dia mengakui, bantuan yang diberikan pemerintah sebesar Rp50 juta itu merupakan dana stimulan, karena untuk membangun sebuah rumah dengan standar tipe 36 membutuhkan anggaran sekitar Rp75 juta. (*)