Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau yang lebih dikenal sebagai Romo Benny, meninggal dunia pada Sabtu dini hari.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Biro Fasilitasi Pimpinan, Hubungan Masyarakat dan Administrasi BPIP Mahnan Marbawi.
“Beliau wafat di saat menjalankan tugas kedinasan dalam misi memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di Pontianak, Kalimantan Barat,” kata Marbawi ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan jasad Romo Benny akan diberangkatkan menuju rumah keluarga di Malang melalui Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pada pukul 11.35 WIB. Lalu, setibanya di Malang, akan disemayamkan di Rumah Duka Gotong Royong dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sukun pada Senin (7/10).
Atas kepergian Romo Benny, BPIP menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi BPIP dan seluruh bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan Romo Benny merupakan sosok yang berkomitmen kuat dalam mengawal nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan. Selama masa pengabdiannya, Benny telah memberikan kontribusi besar dalam memperkuat pemahaman dan implementasi ideologi Pancasila di masyarakat.
“Pemikiran-pemikiran beliau mengenai kebhinekaan dan toleransi telah memberikan inspirasi bagi banyak pihak,” ucapnya.
Dikutip dari laman resmi BPIP, Romo Benny merupakan seorang pastor Indonesia kelahiran Malang. Ia adalah alumni pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996.
Romo Benny dikenal sebagai pastor muda yang memantik gerakan moral bangsa. Ia beberapa kali mengingatkan pentingnya bagi generasi muda Indonesia untuk menjauhi judi daring yang tengah marak. Selain itu, ia juga kerap mengingatkan pentingnya nilai toleransi dalam bermasyarakat.
Baca juga: Romo Benny yakin masyarakat bisa jaga kedamaian pasca-Pemilu