Solo (ANTARA) - Ratusan rekor nasional yang dipecahkan selama gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah, menjadi modal Indonesia untuk menghadapi berbagai ajang di level internasional.
"Berbagai rekor nasional ini menjadi amunisi Indonesia saat menghadapi event internasional," kata Deputi Chef de Mission Kontingen Paralimpiade Indonesia, Andi Herman, dalam siaran pers di Solo, Minggu.
Baca juga: Atlet Para tenis Akhmad nilai atmosfer pertandingan kali ini lebih sengit
Ia mengatakan terdapat tiga ajang yang akan berlangsung dalam waktu dekat, antara lain ASEAN Paragames di Thailand pada 2025, Asian Paragames di Jepang pada 2026, dan Paralimpiade 2028 di Amerika Serikat. Menurut dia, Peparnas menjadi ajang pencarian bakat untuk mengukur kemampuan atlet Indonesia.
"Peparnas menjadi salah satu ajang menguji prestasi yang dihasilkan atas latihan yang sudah dilakukan," tambahnya.
Baca juga: Atlet panahan Kholidin belum ingin pensiun masih penasaran medali Paralimpiade
Selama gelaran Peparnas XVII di Solo, tercipta 144 rekor nasional dan satu rekor tingkat Asia Tenggara. Pemecahan rekor nasional terbanyak terjadi di cabang atletik yang mencapai 106 rekor.
Sementara untuk cabang olahraga angkat berat dan renang, masing-masing menghasilkan 17 dan 22 rekor nasional. Jawa Tengah meraih juara umum dalam Peparnas XVII dengan raihan 161 medali emas, 121 perak, dan 124 perunggu.
Ratusan rekor nasional Peparnas modal ke level internasional
Lifter Sumatera Utara Sri Ramadani melambaikan tangan usai memecahkan rekor angkatan pada kelas 50,01 kg-55 kg putri kategori A para-angkat berat Peparnas XVII Solo 2024 di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/10/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
