Mataram (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Khuwailid mengingatkan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk bisa lebih mendalam menyampaikan materi pada debat selanjutnya sehingga masyarakat bisa melihat dan menyaksikan secara rinci dari visi misi masing-masing calon.
"Tapi secara materi dari debat perdana, kita sudah lihat bersama-sama, walaupun kita melihat materi-nya yang disampaikan para pasangan calon (paslon) kita harapkan ke depan lebih dalam secara materi sehingga masyarakat bisa melihat dan menyaksikan secara rinci dari visi misi paslon," kata Khuwailid di Mataram, Kamis.
Selain kepada paslon, pihaknya juga mengingatkan kepada para pendukung paslon gubernur dan wakil gubernur yang akan hadir di debat selanjutnya agar lebih tertib dan kondusif.
"Secara keseluruhan debat perdana kandidat paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB berjalan tertib. Tapi mudah-mudahan ke depan pendukung bisa lebih tertib, sehingga visi misi dari paslon terdengar secara utuh oleh pemirsa karena banyak sekali terdengar teriakan-teriakan yang tidak perlu sebetulnya," terangnya.
Baca juga: Cawagub NTB beradu gagasan mengatasi pengangguran lulusan SMK
Oleh karena itu pada debat kedua yang dilaksanakan pada tanggal 8 Nopember dan debat ketiga pada tanggal 20 Nopember 2024, diharapkan bisa berjalan lebih baik dan tertib, sehingga pemirsa atau masyarakat yang menonton di rumah bisa mendengar secara rinci visi misi dari paslon gubernur dan wakil gubernur.
Diketahui debat perdana paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sudah usai dilaksanakan pada Rabu (23/10) malam di salah satu hotel di Kota Mataram. Pada debat perdana yang disiarkan langsung di TV Nasional itu, KPU NTB menetapkan tema debat perdana, yakni 'reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat".
Baca juga: Strategi Cagub NTB tingkatkan kesejahteraan para guru honorer
Debat perdana tersebut membahas dua tema. Dari dua tema, KPU NTB bakal membagi ke dalam empat sub-tema yakni inovasi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selanjutnya, debat tersebut dibagi ke dalam enam segmen. Segmen pertama pembukaan, pembacaan tata tertib, dan penyampaian visi-misi paslon.
Segmen kedua dan ketiga pendalaman visi-misi menjawab pertanyaan yang memang telah disusun oleh panelis. Segmen keempat dan kelima itu pertanyaan antar paslon, saling bertanya dan menanggapi. Segmen enam atau segmen terakhir adalah closing statemen paslon sekaligus penutup. KPU NTB juga telah menentukan bahwa masing-masing paslon boleh membawa maksimal 100 orang pendukung.
Baca juga: Cagub NTB komitmen lakukan pemerataan distribusi tenaga medis