Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2024, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda untuk merefleksikan kembali semangat cinta tanah air dan heroisme yang diwariskan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.
“Peringatan Hari Pahlawan ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merefleksikan dan mengambil pelajaran dari semangat cinta tanah air serta perjuangan para pahlawan yang sudah memperjuangkan kemerdekaan,” ujar Asrorun yang dikutip dari situs Kemenpora, Minggu.
Asrorun Ni'am mewakili Menpora Dito Ariotedjo mengikuti upacara tabur bunga di laut dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2024.
Upacara tabur bunga tersebut dilaksanakan dari KRI Semarang 594 pada Minggu pagi di Perairan Teluk Jakarta. KRI Semarang 594 berangkat dari Kolinlamil Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menurutnya, Hari Pahlawan harus menjadi momentum bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam pembangunan bangsa dan melanjutkan perjuangan para pendiri negeri.
“Dengan begitu, cita-cita para pendiri bangsa akan terwujud, yaitu Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” tambahnya.
Dia juga mengingatkan bahwa saat ini generasi muda perlu mengisi kemerdekaan dengan kontribusi yang positif. Perjuangan di masa kini, lanjut Asrorun, bukan lagi dengan senjata, melainkan dengan inovasi, penguasaan teknologi, dan semangat adaptif dalam menghadapi perubahan.
Baca juga: Menpora Dito berencana bentuk deputi khusus industri olahraga"Pemuda harus berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan dengan langkah-langkah yang positif, mengambil terobosan dalam teknologi dan komunikasi, serta memperkuat wawasan kebangsaan di tengah persaingan global yang makin kompetitif," katanya.
“Kita perlu memiliki kesadaran untuk berkorban demi bangsa. Dari kesadaran ini akan tumbuh rasa tanggung jawab, sikap mendahulukan kepentingan bangsa, dan kegigihan untuk berjuang dalam segala situasi,” tutupnya.
Pada upacara tersebut, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Muzani bertindak sebagai inspektur upacara. Upacara ini berlangsung khidmat sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.