Klaten (ANTARA) - Nur Said atau Nur Hasbi yang disebut-sebut sebagai pelaku bom bunuh diri di Jakarta, Jumat (17/7) lalu dikenal oleh mertuanya sebagai pribadi yang pendiam dan tidak pernah bertingkah macam-macam.
"Mendengar berita lewat televisi bahwa Nur Said alias Nur Hasbi disebut-sebut sebagai pelaku bom bunuh diri dan teroris membuat kami sekeluarga sangat terkejut," kata Ny. Siti Lestari, ibu mertua Nur Said alias Nur Hasbi di rumahnya Klaten Jateng, kepada pers, Senin.
Keluarga ini tinggal di Dusun Tempel RT 18/RW 7 Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Keluarga ini sangat terkejut ketika menantunya disebut-sebut sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton atau JW Marriot Jakarta.
Ia mengatakan, Nur Said alias Nur Hasbi yang menikah dengan putrinya Dwi Prastiwi pada 2000, orangnya pendiam dan tidak pernah bertingkah macam-macam. Setelah menikah, keduanya tinggal di Semarang.
"Nur Said menikah dengan anak kami yang nomor dua dan setelah itu jarang pulang ke Klaten," kata Ny Siti Lestari ibu dari Dwi Prastiwi. Suami Siti Lestari, Prasojo, merantau ke Jakarta berjualan siomai
Nur Said atau Nur Hasbi bersama istrinya Dwi Prastiwi sejak menikah pada 2000, baru pulang ke Klaten sekali sekitar tiga tahun lalu, tetapi hanya bermalam di rumah sehari saja.
Setelah itu hanya kontak lewat telepon.
"Menantu saya itu selama ini bekerja sebagai tukang kunci dan penjual kaca mata. Menantu saya itu orang baik dan sayang kepada keluarga, untuk itu saya tidak percaya kalau sampai terlibat dalam aksi terorisme," kata Siti Lestari
Pasangan Nur Said alias Nur Hasbi dengan Dwi Prastiwi dalam perkawinannya itu dikaruniai dua anak yaitu Muna Sania Hanifa dan Al Husna Himatun Nisa.(*)