Jakarta (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Organisasi Kerja Sama Ekonomi Delapan Negara Berkembang (Development Eight/D-8) selesai digelar di Kairo, Mesir, pada 19 Desember 2024.
Dibentuk pada 15 Juni 1997, organisasi yang terdiri atas Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki itu dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kolaborasi ekonomi di antara negara-negara anggota.
Menyusul KTT yang menyepakati Deklarasi Kairo tersebut, berikut adalah beberapa informasi menarik lain terkait pidato Presiden RI Prabowo Subianto di KTT itu hingga pemilihan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT D-8 mendatang, dikutip dari berbagai sumber.
1. Pidato Presiden RI di KTT D-8
Saat menyampaikan pidato di depan pimpinan negara anggota D-8, Presiden menyampaikan bahwa D8 memiliki potensi yang sangat besar, terutama pada sumber daya maritim sebagai kekuatan kolektif yang dapat menjadi gerakan transformatif bersama.
"Potensi besar lain yang sering kita lupakan adalah sumber daya maritim kita bersama. Dengan akses ke kelautan utama dunia, seperti Atlantik, Mediterania, Hindia dan Samudra Pasifik, semua negara D8 diposisikan secara unik untuk memanfaatkan sumber daya ekonomi biru," kata Presiden Prabowo dalam KTT D-8 di Istana Kepresidenan, New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis.
Presiden menekankan bahwa negara anggota D-8 mewakili blok ekonomi terbesar ketiga secara global dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,81 triliun dolar AS pada 2023.
Prabowo, yang mengutip dari proyeksi dari lembaga Price Waterhouse Coopers, mengatakan bahwa semua negara anggota D-8 yang terdiri dari Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki, akan berada di antara 25 negara dengan ekonomi terbesar pada 2050.
Kemudian khusus pada sumber daya maritim, Kepala Negara itu merinci total nilai industri perikanan di dunia mencapai 600 miliar dolar AS.
"Kita bisa membayangkan jika kita berkonsentrasi dalam memanfaatkan ekonomi biru, ekonomi kita benar-benar akan kuat," kata Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo mengajak negara anggota D8 untuk memperdalam integrasi ekonomi dan kerja sama demi memberikan manfaat yang lebih nyata bagi rakyat.
2. Dukungan bagi Palestina
Selain menyoroti potensi maritim negara-negara anggota, Prabowo juga mengajak mereka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi mendukung dan memberi bantuan bagi Palestina.
Saat menyampaikan pidato di depan pimpinan negara anggota D-8, Presiden menekankan bahwa tanpa persatuan dan tanpa mengatasi perbedaan, kelompok D-8 tidak bisa kuat dalam menghadapi situasi geopolitik yang saat ini sedang terjadi.
"Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tetapi jika kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita memanfaatkan kolaborasi kita. Kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Prabowo di Istana Kepresidenan, New Administrative Capital.
Presiden mengatakan bahwa upaya yang harus ditempuh dalam mendorong perekonomian dapat dilakukan melalui kekuatan industri dan teknologi. Selain itu, Prabowo mengajak agar kelompok D-8 bisa bersama-sama membuat dunia Muslim menjadi dunia yang makmur dan dapat mengatasi kemiskinan.
"Mari kita bersatu untuk membuat D-8 katalis untuk perubahan positif untuk menjadi pemenang bagi aspirasi Dunia Selatan dan bagi umat Muslim," kata Prabowo.
Sebagaimana Indonesia bersiap menghadapi masa depan, Prabowo menegaskan kembali keteguhan komitmen dengan visi bersama ini. Presiden meminta agar kelompok D-8 bisa menjadi mercusuar harapan bagi semua bangsa dan dunia.
3. Indonesia jadi tuan rumah KTT D-8 2025
Selain mengumumkan dukungan untuk memperluas keanggotaan organisasi tersebut, KTT D-8 di Kairo, Mesir, juga mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah untuk pertemuan puncak tersebut pada 2025.
Pengumuman tersebut merupakan bagian dari Deklarasi Kairo yang dirilis pada akhir pertemuan puncak di Ibu Kota Mesir, Kairo, menurut kantor berita resmi Mesir. Indonesia secara resmi disambut sebagai ketua organisasi berikutnya, sementara para pemimpin negara anggota menyampaikan memuji tawaran Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT ke-12 pada 2025. Meski demikian, tanggal dan lokasi pertemuan puncak tersebut akan diumumkan kemudian.
4. Penjelasan Kemlu soal walkout delegasi D-8 saat Prabowo pidato
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan bahwa keluarnya beberapa delegasi D-8 saat Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di acara tersebut dikarenakan adanya pertemuan paralel.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan sejumlah delegasi KTT D-8 berjalan keluar dari ruangan saat Prabowo menyampaikan pidatonya dalam KTT D-8 yang diselenggarakan di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.
Baca juga: Presiden Prabowo tekankan D-8 tak boleh terpecah bela Palestina-Lebanon
“Sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan hal tersebut dapat dilakukan karena para delegasi melakukan banyak pertemuan paralel, seperti pertemuan bilateral dengan ketua delegasi di ruangan lain, pada saat pertemuan internasional.
Baca juga: Presiden Prabowo bertolak ke Tanah Air dari Mesir
“Sesuai kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan,” kata jubir Kemlu itu.
Jubir Kemlu yang biasa dipanggil Roy itu memastikan bahwa Presiden Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah konferensi, termasuk dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menurutnya, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara makan siang yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT.