Mataram (Antaranews NTB) - Personel jajaran Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti, siap mengamankan dan mengawal pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2019, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Komandan Korem (Danrem) 162/WB Kol Czi Ahmad Rizal Ramdhani di Mataram, Jumat, mengatakan, giat pengamanan dan pengawalan pesta demokrasi yang serentak akan dilaksanakan pada April 2019 telah disiapkan sejak dini dengan membangun koordinasi bersama seluruh pihak terkait, termasuk penyelenggara pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPI) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Pada tahap persiapannya, Danrem yang didampingi Kasi Intel Korem WB Mayor Inf Hendra Sukmana pada Jumat pagi, melakukan kunjungan ke kantor KPU NTB dan Bawaslu NTB untuk memastikan persiapan dari tahapan pesta demokrasi di NTB.
"Jadi selain bersilaturrahmi, kami datang ke KPU NTB juga untuk saling tukar informasi dan diskusi tentang pelaksanaan pemilu legislatif maupun Pilpres pada April 2019," kata Ahmad Rizal.
Dalam kunjungannya ke kantor KPU NTB, Danrem beserta jajaran diterima oleh Sekertaris KPU NTB Mars Anzhori, Divisi Teknis Suhardi Soud dan Divisi Logistik Hesti Rahayu.
Berdasarkan informasi dari KPU NTB, Ahmad Rizal menyampaikan bahwa logistik pemilu sudah diterima oleh KPU kabupaten/kota se-NTB.
"Tindak lanjut dari informasi KPU ini nanti para Dandim di kabupaten/kota akan mengecek dan mengamankan keberadaan logistik di sana, termasuk menangkal isu-isu yang tidak benar terkait pelaksanaan pemilu," ujarnya.
Sementara itu, Divisi Teknis KPU NTB Suhardi Soud yang menyambut kedatangan Danrem memberikan apresiasinya terhadap komitmen TNI dalam pengamanan pemilu bersama Polri.
"Hal ini menunjukan adanya keinginan agar wilayah NTB tetap kondusif pada Pileg maupun Pilpres 2019 dengan menangkal isu-isu yang beredar di NTB," kata Suhari.
Senada dengan yang dipaparkan Danrem, situasi wilayah NTB hingga saat ini masih kondusif dan logistik perangkat pemilu sudah hadir di seluruh kabupaten/kota, yang akan disusul dengan pendistribusian logistik surat.
Begitu juga dengan hasil kunjungan ke kantor Bawaslu NTB, kedatangan Danrem WB disambut oleh Ketua Bawaslu NTB Muhammad Khuwailid.
"Sama dengan di KPU NTB, kehadiran kami di Kantor Bawaslu NTB untuk mensinergikan dari awal terkait dengan pengamanan wilayah, mengingat proses Pileg dan Pilpres tinggal tiga bulan lagi," kata Kolonel Ahmad Rizal.
Terkait sinergitas pengamanan bersama Bawaslu NTB, pemetaan wilayah menjadi prioritas awal. Hal tersebut dinilai sebagai tahapan untuk memastikan pelaksanaan pemilu pan Pilpres dapat berjalan aman dan lancar.
"Kita akan tetap mendampingi Bawaslu apabila ada pihak-pihak yang protes, ada kerusakan kertas suara atau ada penghitungan ulang sehingga Bawaslu bisa melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.
Ketua Bawaslu NTB mengatakan, segala potensi kerawanan di masing-masing wilayah telah dibicarakan dalam pertemuannya dengan Danrem WB.
"Bawaslu bukan hanya permasalahan kerawanan secara tehnis pelaksanaan Pemilu, namun juga situasi yang kemungknan bisa mempengaruhi pelaksanaan Pemilu, inilah yang harus dikoordinasikan bersama semua pihak untuk menyelesaikan potensi-potensi kerawanan tersebut," kata Khuwailid.
Terkait pengamanan, kata dia, sudah ada "leading sektor", yakni Polri dibantu TNI. Sinergitas Bawaslu, KPU, Polri dan TNI dinilai menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi potensi kerawanan selama rangkaian Pemilu berlangsung.
Ia mengatakan, memang ada beberapa wilayah yang memiliki indeks kerawanan, seperti di Kabupaten Lombok Timur terkait persoalan teknis pemilihan. Sedangkan di Pulau Sumbawa terkait dengan situasi sosial yang bisa mempengaruhi kelancaran pemilihan.
Khusus untuk pemberitaan yang bersifat hoaks, Bawaslu NTB membangun komitmen dengan seluruh pihak terkait untuk memerangi berita hoaks, terutama yang menyebar melalui media sosial.
"Bawaslu dalam hal ini akan melakukan koordinasi dengan semua pihak dan klarifikasi pemberitaan tersebut," ucapnya. (*)