Disdag: harga bahan kebutuhan pokok di NTB stabil

id harga pangan,kebutuhan pokok,dinas perdagangan,disdag ntb,ntb,selly andayani,het,harga eceran tertinggi,sidak

Disdag: harga bahan kebutuhan pokok di NTB stabil

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah (tengah) didampingi Kepala Dinas (kadis) Perdagangan Hj Putu Selly Andayani (kiri) dan Kadis Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri saat meninjau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (Bapok) di Pasar Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Selasa (8/1). (Foto Humas Pemprov NTB).

Hasil pantauan kita di sejumlah pasar masih aman dan masih dalam batas kewajaran
Mataram, (Antaranews NTB) - Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan sejauh ini harga-harga barang kebutuhan pokok di pasar masih stabil dan terkendali, tidak terjadi kenaikan harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Hasil pantauan kita di sejumlah pasar masih aman dan masih dalam batas kewajaran," ujar Kepala Dinas Perdagangan NTB Putu Selly Andayani di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan, harga beras premium di NTB masih pada kisaran Rp11.000 per-kilogram. Harga beras non premium Rp9.000 per-kilogram.

Kemudian harga cabai rawit, sebelumnya Rp25.000, naik menjadi Rp30.000. Bawang merah, dari Rp30.000 naik menjadi Rp33.000 ribu. Bawang putih dari Rp18.000 naik menjadi Rp20.000 ribu, telur ayam dari Rp45.000 naik menjadi Rp48.000.

"Satgas Pangan baru akan melakukan tindakan, kalau harga sudah jauh diatas batas kewajaran, makanya jangan main-main dengan harga," tegas Selly yang juga menjadi anggota Satgas Pangan NTB.

Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah melakukan peninjauan ke Pasar Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, guna memastikan harga-harga di awal 2019 stabil.

"Kita ingin pastikan harga terkendali sehingga tidak menyusahkan masyarakat dan harga masih terkendali," ujarnya seusai meninjau harga-harga bersama rombongan.

Selain meninjau harga-harga, khususnya kebutuhan bahan pokok, gubernur juga bertegur sapa dengan pedagang dan pembeli. Orang nomor satu di NTB itu juga mendengarkan keluhan-keluhan yang disampaikan kepadanya.

Beberapa hal yang disampaikan masyakat, di antaranya adanya pedagang yang berjualan di bagian pasar yang seharusnya menjadi jalan serta kondisi dari pasar itu sendiri.

"Kita juga melihat ada aset pemerintah, namun ini tidak dipakai. Padahal bangunannya ada. Kita akan segera berkoordinasi dengan pusat," ucap Zulkieflimansyah.

Dalam kesempatan itu, gubernur juga melihat sarana prasarana yang ada di Pasar Kebon Roek. Melihat kondisi yang seperti itu, gubernur mengimbau dan berharap agar pihak terkait dan seluruh masyarakat dapat menjaga kondisi pasar Kebon Roek.

"Namanya mengurusi pasar, gampang-gampang susah. Kadang-kadang ada bangunannya tapi belum mau didiami. Saya yakin kedepannya akan kita usahakan lebih baik," katanya.