Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) setempat mengoptimalkan berbagai potensi aset daerah dalam upaya untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) di wilayah itu.
"PAD Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2023 sebesar Rp249 milyar lebih, tahun 2024 naik jadi Rp272 milyar dan harapannya di tahun 2025 dengan mengoptimalkan investasi-investasi barang milik daerah bisa sentuh Rp275 milyar hingga Rp278 milyar," kata Kepala BKAD Kabupaten Manggarai Barat Salvador Pinto dihubungi di Labuan Bajo, Minggu.
Ia menambahkan keberadaan aset daerah memiliki potensi untuk menambah PAD, salah satunya adalah Puncak Pramuka seluas 14 hektare yang berada di Labuan Bajo. Salvador menjelaskan terdapat satu investor nasional yang telah berinvestasi pada tahun 2025 ini guna mengoptimalkan Puncak Waringin dalam sektor pariwisata.
Baca juga: Pelni Labuan Bajo tingkatkan keselamatan-keamanan kapal menjelang Nataru
"Sebelumnya melalui proses lelang, ada sekitar tiga perusahaan yang ajukan penawaran dan dalam perjalanan panitia lelang evaluasi ada dua yang memenuhi syarat untuk terus ke evaluasi teknis dan investasi hingga akhirnya satu PT yang beralamat di Jakarta itu menang lelang," ungkapnya.
Ia menjelaskan total investasi di Puncak Pramuka itu sebesar Rp769 milyar lebih. Total kontribusi tetap setiap tahun perusahaan itu kepada Pemkab Manggarai Barat sebesar Rp1,2 milyar lebih.
"Kelola selama 30 tahun dan kenaikan kontribusi setiap tahun sebesar 1,6 persen, pembagian keuntungan 5,01 persen jika sudah beroperasi," katanya.
Baca juga: Kantor Imigrasi Labuan Bajo deportasi lima WNA tahun 2024
Ia menambahkan perusahaan tersebut akan mengelola lahan di Puncak Pramuka seluas 5-9 hektare dari total luasan lahan.
"Ada beberapa ruang yang harus dibebaskan karena ada jalan masuk yang buka untuk publik, sementara bangunan komersial sekitar 5-6 hektare dan rencananya bangun hotel, restoran, museum caci lalu gerai untuk UMKM," ujarnya.
Ia juga menjelaskan optimalisasi aset itu merupakan upaya pemerintah daerah untuk menciptakan destinasi pariwisata baru yang terkoneksi dengan Waterfront City Labuan Bajo yang telah dibangun pemerintah pusat sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat lokal melalui sektor pariwisata.
"Meningkatkan ekonomi masyarakat karena ada hotel, restoran, resort lalu gerai UMKM," katanya.