RSUD Tamansari membuka operasi katarak gratis bagi 50 orang

id Operasi katarak gratis,Katarak, Penyakit Mata Katarak

RSUD Tamansari membuka operasi katarak gratis bagi 50 orang

Operasi katarak gratis di RSUD Tamansari bekerja sama dengan dengan Baznas Bazis DKI Jakarta dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) DKI Jakarta, Sabtu (9/3/2024). ANTARA/HO-RSUD Tamansari/am

Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari, Jakarta Barat membuka pelayanan operasi katarak gratis bagi 50 orang pada 25 Januari 2025.

"Peserta terbuka dari seluruh Indonesia untuk 50 peserta operasi," ungkap Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari dr Ngabila Salama melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.

Operasi gratis tersebut dilakukan atas kerja sama RSUD Tamansari dengan Baznas, Bazis, dan Perhimpunan Dokter Spesialis Dokter Mata Indonesia (PERDAMI).

"Pertama, ini dilakukan untuk penyaluran dana zakat sekaligus membantu pemberantasan buta katarak. Katarak itu penyebab 80 persen kebutaan usia 60 tahun ke atas," ungkap Ngabila.

Adapun dana yang dibutuhkan diprakirakan berkisar antara Rp150-Rp200 juta. "Dana yang dibutuhkan, Baznas yang tahu, tapi estimasinya Rp150-Rp200 juta," ungkapnya. Operasi tersebut akan didahului oleh skrining katarak yang akan dilakukan pada 20 Januari 2025. Kalau lulus skrining, operasi akan dilakukan pada 25 Januari 2025.

Baca juga: Mensos tinjau operasi katarak RS Harapan Keluarga Mataram

Selanjutnya Ngabila menyampaikan sejumlah syarat untuk mendaftar operasi katarak gratis tersebut. Pertama adalah pendaftar beragama Islam. "Peserta operasi akan mendapat santunan dari Baznas Bazis," ujar Ngabila.

Baca juga: RSUD Tamansari Jakarta menerima pendaftaran 33 orang operasi katarak gratis

Selanjutnya pendaftar berusia 18 tahun ke atas, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau warga negara Indonesia.

Lebih lanjut, pendaftar wajib mendaftar di link bit.ly/OperasiKatarakBAZNASRI2025.

"Diutamakan pendaftar tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kemudian peserta skrining akan dihubungi tim Baznas RI untuk konfirmasi kehadiran," pungkas Ngabila.