Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan wabah virus HMPV (Human Metapneumovirus) yang dilaporkan mengalami peningkatan signifikan di China sehingga menarik perhatian dunia kesehatan global.
"Masyarakat kami harapkan tidak panik terhadap kasus tersebut, namun tetap harus waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Kamis.
Menurut dia, jenis penyakit HMPV tersebut sebenarnya sudah lama karena merupakan penyakit berkaitan dengan infeksi saluran pernafasan, hanya saja dihebohkan dengan kejadian di luar negeri.
Baca juga: Pemerintah Indonesia diminta belajar dari China buat jurnal periodik mengatasi HMPV
Berdasarkan data, dari gejala kasus HMPV ini sama dengan demam dan flu, sehingga untuk penyakit sekelas ini dapat dicegah dengan imunitas yang baik.
"Kalau melihat gejalanya, kami berpikir kasus HPV pasti ada. Tapi karena saat ini tidak dilakukan pelacakan terhadap virus dan penyakit itu secara khusus, kasus belum ada ditemukan," katanya.
Namun demikian, masyarakat diharapkan tetap waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga imunitas, istirahat yang cukup, banyak minum air putih, dan mencuci tangan setelah melakukan aktivitas tertentu.
"Serta menggunakan masker bagi masyarakat yang mengidap penyakit infeksi saluran pernafasan, agar tidak menimbulkan potensi penularan ke orang lain," katanya.
Baca juga: Kenali gejala dan penyebaran HMPV di Indonesia
Di sisi lain, Emirald mengatakan sejauh ini belum ada instruksi apa pun dari pemerintah pusat termasuk skrining untuk penanganan virus penyakit tersebut.
Kondisi itu kemungkinan terjadi karena dari potensi jenis penyakit, tidak semasif COVID-19.
"Prinsipnya, terapkan pola hidup sehat terutama pada musim hujan karena berbagai potensi penyakit bisa muncul," katanya.
Baca juga: Pemerintah China janji transparan soal data penyakit infeksi saluran pernapasan
Baca juga: Data Lab Kesehatan Malaysia deteksi 327 sampel positif hMPV di 2024