Ekonom patok proyeksi inflasi 2,38 persen tahun ini

id Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, deflasi, inflasi, BPS

Ekonom patok proyeksi inflasi 2,38 persen tahun ini

Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro dalam acara “Economic Outlook 2025; Peluang dan Tantangan 2025” di Jakarta, Selasa (4/2/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi tingkat inflasi Indonesia bakal berada pada level 2,38 persen tahun ini, setelah mempertimbangkan tingkat deflasi 0,09 persen (year-on-year/yoy) pada Februari 2025.

Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik (BPS), deflasi secara tahunan itu merupakan yang pertama sejak Maret 2000.

Kendati begitu, Asmo berpendapat deflasi yang terjadi pada Februari, baik secara tahunan maupun bulanan (0,48 persen month-to-month/mtm), sebagian besar disebabkan oleh faktor sementara, bukan perubahan mendasar dalam dinamika harga.

“Intervensi pemerintah, seperti diskon tarif listrik 50 persen dan pengendalian harga pangan, telah berhasil menekan inflasi. Namun, ketika kebijakan-kebijakan ini mulai berkurang, ada kemungkinan tekanan harga akan kembali muncul dalam beberapa bulan mendatang,” kata Asmo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Meski harga yang diatur mengalami penurunan yang tajam, inflasi inti tetap menunjukkan tren peningkatan. Menurutnya, perkembangan ini menunjukkan masih ada tekanan harga global, terutama karena depresiasi rupiah dan kenaikan harga emas.

Sementara itu, fluktuasi harga pangan yang sempat mereda diperkirakan akan stabil pada kuartal I-2025 berkat pasokan beras yang melimpah.

Baca juga: NTB kembali alami deflasi 0,6 persen pada Februari 2025

“Namun, jika terjadi gangguan dalam rantai pasokan atau cuaca buruk, harga pangan bisa kembali terpengaruh,” ujarnya.

Menjelang perayaan Idul Fitri, pemerintah juga telah mengumumkan beberapa langkah untuk menurunkan biaya transportasi, seperti memberikan diskon 20 persen untuk tarif tol dan mengurangi 13-14 persen harga tiket pesawat domestik.

Baca juga: Indeks perkembangan harga di Lombok Timur capai 1,19 persen

Desain program itu dirancang untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong konsumsi masyarakat. Maka, kata Asmo, pemantauan terhadap dampak program itu menjadi penting, terutama terhadap inflasi secara keseluruhan.

Ke depan, ekonom Bank Mandiri ini optimistis inflasi akan pulih secara bertahap menuju target Bank Indonesia (BI), yakni 2,5 plus minus 1 persen.