Beras SPHP Bulog yang beredar sesuai takaran

id Bapanas,pangan,SPHP,Beras

Beras SPHP Bulog yang beredar sesuai takaran

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi ditemui di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Senin (24/3/2025). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diedarkan oleh Perum Bulog telah sesuai takaran dan kualitas yang ditetapkan untuk masyarakat.

"Kalau yang keluar dari Bulog pasti sesuai (takaran) sama timbangan," kata Arief ditemui di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Senin.

Dia menyampaikan bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang dikeluarkan Perum Bulog sesuai dengan takaran sebesar 5 kg untuk dijual ke masyarakat. Kemudian ada beras dengan ukuran 10 kg untuk bantuan sosial (bansos).

"Jadi SPHP itu 5 kilogram, kalau (beras) bantuan pangan takaran 10 kilogram," ujar Arief.

Arief turut menanggapi mengenai tindak lanjut soal dugaan praktik curang pengurangan takaran beras SPHP, dimana saat ini telah ditangani oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

Dia mengatakan bahwa Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan tekah memberikan arahan agar produsen-produsen beras yang nakal dengan mengurangi takaran agar dipenjarakan sebagai bentuk efek jera.

"Tadi Pak Menko (Zulkifli Hasan) sampaikan, (produsen curang) dipenjarakan aja, kalau yang ngurang-ngurangin timbangan beras," tegas Arief.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq menyebut bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagaimana yang beredar mengalami pengurangan takaran atau volume merupakan "palsu" dan bukan beras Bulog.

Baca juga: Stok beras di gudang Bulog capai 2,1 juta ton

"Bukan, itu bukan punya Bulog. Itu palsu, dan itu beritanya nggak benar itu. Gambarnya (video) begitu, jadi itu bukan (punya Bulog)," kata Marga.

Baca juga: Bapanas-Kadin kendalikan harga pangan jelang Lebaran

Marga menyampaikan hal itu ketika awak media mengkonfirmasi mengenai maraknya beredar video di media sosial yang menunjukkan adanya beras SPHP kurang dari takaran 5 kilogram (kg).

Dia menyebut bahwa isu itu tidak benar karena beras SPHP yang asli dari Bulog sesuai dengan takaran. Artinya, ketika kemasan menunjukkan 5 kg, maka isinya pun dipastikan 5 kg. Oleh karena itu, Wadirut Bulog mengklaim bahwa beras SPHP kemasan yang ada dalam video dan tersebar (viral) di media sosial itu menurutnya beras SPHP palsu.

notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com