Inti inovasi beri dampak bagi pelaku usaha kecil

id Prasetiya Mulya ,Innovation Summit Southeast Asia 2025,Wirausaha,inovasi

Inti inovasi beri dampak bagi pelaku usaha kecil

Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya Fathony Rahman dalam Innovation Summit Southeast Asia 2025 di Jakarta, Selasa (6/5/2025). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas (Muhammad Baqir Idrus Alatas)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya Fathony Rahman mengatakan inti dari inovasi ialah menciptakan perubahan positif yang nyata bagi masyarakat, termasuk kepada para pelaku usaha kecil dalam meningkatkan bisnisnya.

“Inovasi dapat membantu petani, usaha kecil, mengakses peralatan yang lebih baik, atau mendukung ibu rumah tangga untuk menjual produknya secara daring. Bagi saya, inilah inti dari inovasi, ketika inovasi menciptakan perubahan positif yang nyata bagi orang-orang yang sangat membutuhkannya,” ujar dia dalam Innovation Summit Southeast Asia 2025 di Jakarta, Selasa.

Fathony menceritakan bahwa Prasetiya Mulya telah melampaui beberapa universitas terkenal dalam menghasilkan wirausaha. Tercatat, sebanyak 27,4 persen alumni dari kampus tersebut merupakan wirausaha, yang menandakan jumlah signifikan di Indonesia.

Pihaknya juga mendorong lebih banyak kolaborasi lintas disiplin ilmu. Sebagai contoh, mahasiswa teknik di Prasetiya Mulya bekerja dengan mahasiswa bisnis untuk merancang solusi yang dapat diterapkan secara praktis dan efektif, serta dapat diskalakan. Kolaborasi ini dipadukan dengan keterampilan yang sangat baik.

Di samping itu, para mahasiswa juga didorong untuk peduli dan memiliki etika, sehingga diwajibkan melakukan pengembangan masyarakat.

Baca juga: Bupati Dompu minta Dispersip berinovasi untuk menarik minat generasi muda

“Para siswa kami bekerja sama dengan para wirausahawan lokal, khususnya di daerah pedesaan. Mereka membantu mengembangkan usaha kecil. Terkadang tentang keuangan, terkadang tentang pemasaran, atau bahkan membantu mendigitalkan operasi sederhana. Bagi banyak siswa kami, ini adalah pengalaman yang mengubah hidup mengingat mereka berasal dari kelas menengah,” ucap Fathony.

Baca juga: BPKH tingkatkan pelayanan haji di Arab Saudi lewat berbagai inovasi

Dengan bahasa lain, mereka diajarkan melihat secara langsung bahwa inovasi tak terlalu menghasilkan teknologi tinggi.

“Kami melihat perkembangan tidak hanya dalam PDB (Produk Domestik Bruto), tetapi juga dalam kesejahteraan, kemampuan, dan ketahanan. Namun, jujur ​​saja, tidak ada yang dapat melakukannya sendiri. Itulah sebabnya saya sangat percaya pada kolaborasi,” katanya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.