Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyoroti besarnya peluang meningkatkan ketahanan energi nasional melalui kerja sama dengan Azerbaijan di sektor minyak dan gas.
Saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Ramli Rzayev Abil Oglu, Sugiono menyatakan bahwa tepat bagi Indonesia untuk mengincar penguatan kerja sama sektor energi dengan Azerbaijan mengingat besarnya potensi migas yang dimiliki negara Asia Tengah itu.
“Azerbaijan dapat menjadi mitra penting Indonesia dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Sugiono kepada Dubes Rzayev, menurut pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, Menlu mendorong supaya kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan nasional migas Azerbaijan, SOCAR, dapat terwujud di masa mendatang. Di samping kerja sama energi dan migas, Menlu Sugiono dan Dubes Rzayev membahas penguatan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi. Terlebih, Indonesia memandang Azerbaijan sebagai mitra penting yang dapat menjembatani Indonesia dengan kawasan Asia Tengah dan Eropa.
Kedua pihak pun sepakat untuk terus mendukung penguatan kerja sama bilateral dan menjajaki kerja sama baru di sektor-sektor unggulan yang menjadi andalan Indonesia dan Azerbaijan.
Baca juga: Kerjasama Indonesia-Italia bangun ketahanan pangan, ekonomi maritim
Selain kerja sama ekonomi di berbagai sektor, Sugiono pun mendorong supaya mekanisme bilateral dan saling kunjung antara pejabat tinggi dari kedua negara dapat ditingkatkan guna memetakan potensi kerja sama yang dapat dikolaborasikan.
Dalam pertemuan dengan Dubes Rzayev itu, Menlu juga menyoroti peran kerja sama erat antara parlemen Indonesia dan Azerbaijan sebagai sarana dalam penguatan hubungan bilateral.
Baca juga: Ketua DPR Puan bahas kerja sama ekonomi dengan pimpinan parlemen empat negara
Menurut keterangan Kemlu RI itu, Ramli Rzayev Abil Oglu merupakan satu dari delapan duta besar yang menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada 6 Mei 2025 lalu.