UIN Mataram nonaktifkan dosen terduga pelaku pelecehan mahasiswi

id uin mataram, rektor, dosen cabul, pelecehan seksual, pelecehan mahasiswi, cabul

UIN Mataram nonaktifkan dosen terduga pelaku pelecehan mahasiswi

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Prof Masnun Tahir. (ANTARA/Nur Imansyah)

Mataram (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menonaktifkan dosen berinisial W yang menjadi terduga pelaku pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi.

Rektor UIN Mataram Prof. Masnun Tahir melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Rabu, menerangkan bahwa sikap tersebut merupakan langkah tegas terhadap persoalan yang dapat mencoreng nama baik kampus dan dunia pendidikan.

"Kami tidak menolerir kasus pelecehan seksual di kampus. Oknum itu sudah kami nonaktifkan dari segala aktivitas kampus," kata Prof. Masnun.

Atas adanya laporan polisi yang masuk dari para korban ke Polda NTB, Rektor UIN Mataram menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh proses hukum tersebut.

Baca juga: Sejumlah mahasiswi UIN Mataram laporkan dosen lakukan pelecehan seksual, KSKS dampingi

Terduga pelaku dalam kasus ini merupakan dosen yang mengajar Bahasa Arab. Usianya tergolong masih muda, sekitar 20 tahun.

Rektor mengakui bahwa yang bersangkutan kini sudah berstatus sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan menetap di asrama kampus, tempat yang diduga menjadi lokasi terduga pelaku melancarkan aksinya dalam periode 2021 sampai 2024.

Dengan adanya persoalan ini, pihak kampus juga mengambil sikap dengan mengumpulkan seluruh civitas akademika. Langkah evaluasi atas adanya kasus ini menjadi pembahasan.

"Kami kumpulkan untuk bahas persoalan yang terjadi. Kami akui ada keteledoran dalam pemberian wewenang kepada yang bersangkutan di asrama kampus," ucap dia.

Baca juga: Polda NTB tindak lanjuti laporan pelecehan mahasiswi UIN Mataram

Guna mencegah perbuatan berulang, Rektor mengatakan UIN Mataram akan memperketat proses rekrutmen dan meningkatkan pengawasan di lingkungan kampus, terutama di area asrama.

"Kami akan lebih selektif dalam menempatkan pegawai dan memperketat pengawasan di setiap sudut asrama," ujarnya.

Rektor mengimbau seluruh mahasiswa dan civitas akademika agar tidak takut melaporkan setiap kejadian yang merugikan dalam dunia pendidikan di UIN Mataram.

Ia turut menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan perhatian dan masukan bagi perbaikan kampus.

"Kami terbuka untuk laporan dari siapa pun demi menjaga muruah kampus ini. Terima kasih kepada masyarakat atas semua saran dan dukungan," katanya.

Baca juga: Terpopuler: Dosen UIN Mataram lakukan pelecehan seksual, Gubernur NTB ganti Karo Ekonomi hingga kecelakaan KA di Magetan