PLN NTB andalkan PLTMH Santong hasilkan energi ramah lingkungan

id PLTMH Santong,Energi Baru Terbarukan,PLN UIW NTB,Sri Heny Purwanti,Nusa Tenggara Barat

PLN NTB andalkan PLTMH Santong hasilkan energi ramah lingkungan

PLTMH Santong di Kabupaten Lombok Utara, yang dioperasikan PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memiliki kapasitas 1.000 kilowatt (kW) dengan memanfaatkan aliran air pegunungan yang stabil untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan. (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Santong di Kabupaten Lombok Utara sebagai bagian dari komitmen mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) atau ramah lingkungan.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB), Sri Heny Purwanti, mengatakan PLTMH Santong yang memiliki kapasitas 1.000 kilowatt (kW) memanfaatkan aliran air pegunungan yang stabil untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan.

"PLTMH Santong ini bukan hanya pembangkit, tetapi juga simbol dari pemanfaatan potensi lokal untuk keberlanjutan energi. Kami tidak hanya menghadirkan listrik yang bersih, tapi juga memberdayakan wilayah sekitar," katanya.

Saat ini, PLN UIW NTB memiliki kapasitas pembangkit EBT sebesar 39,20 megawatt (MW). Dari jumlah tersebut, 16,47 MW dihasilkan oleh pembangkit tenaga mikrohidro, yang tersebar di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok, termasuk PLTMH Santong.

Bauran energi bersih di NTB hingga Mei 2025 tercatat mencapai 5,11 persen. PLN menargetkan peningkatan bauran tersebut melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 dengan penambahan kapasitas EBT sebesar 457 MW, atau 36,94 persen dari total tambahan kapasitas listrik.

"Di Pulau Lombok sendiri, kami rencanakan pengembangan EBT sebesar 190 MW, fokus pada energi surya plus baterai dan air," ujarnya.

Baca juga: PLN NTB sosialisasikan layanan listrik pascabayar

PLN juga memperkenalkan produk Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendorong partisipasi pelanggan dalam mendukung transisi energi dan target net zero emission. Program ini diharapkan meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya energi bersih di Nusa Tenggara Barat.

Sri Heny menambahkan, pihaknya juga sudah mengajak para jurnalis meninjau langsung operasional PLTMH Santong, melihat proses produksi listrik hijau, serta berdiskusi dengan tim teknis terkait strategi pengelolaan pembangkit EBT.

Baca juga: PLN dan Pemprov NTB bahas pengembangan energi terbarukan

"Keberhasilan transisi energi bersih tidak bisa dicapai tanpa kolaborasi. Media memiliki peran strategis dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat," ucapnya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.