RS Ruslan Mataram buka program layanan bayi tabung

id RS H Moh Ruslan ,Kota Mataram,program bayi tabung

RS Ruslan Mataram buka program layanan bayi tabung

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (pegang layar) meresmikan program bayi tabung di Rumah Sakit H Moh Ruslan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (8/8-2025). ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit H Moh Ruslan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai membuka program layanan bayi tabung untuk membantu serta memudahkan pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan.

Pembukaan layanan bayi tabung tersebut dicanangkan oleh Wali Kota Mataram Mohan Roliskana sekaligus peresmian gedung program bayi tabung (IVF), dihadiri Direktur Utama RS H Moh Ruslan Mataram NK Eka Nurhayati beserta jajaran pejabat lingkup Pemerintah Kota Mataram, di Mataram, Jumat.

Direktur Utama RS H Moh Ruslan Mataram NK Eka Nurhayati mengatakan dengan dibukanya layanan program bayi tabung berbasis rumah sakit daerah, RS H Moh Ruslan menjadi RS pertama di Indonesia menyiapkan layanan tersebut.

"Layanan IVF itu menjadi kebanggaan bagi Kota Mataram. Bahkan, kini sudah banyak daerah yang melirik untuk studi banding,' katanya.

Baca juga: RS Ruslan Mataram jadi rumah sakit daerah pertama buka layanan bayi tabung

Untuk saat ini, katanya, program bayi tabung di RS Ruslan sedang menangani delapan pasangan suami istri yang ikut program bayi tabung.

Sebanyak delapan pasangan itu merupakan pasangan yang dinilai lolos seleksi mengikuti program bayi tabung dari sekitar 50 pasangan yang sudah mendaftar.

Laboratorium program bayi tabung di RS Ruslan bisa melayani sebanyak-banyaknya, bahkan hingga 50 pasangan, namun harus tetap diseleksi agar pasangan yang ikut program tersebut masih sehat dan produktif.

"Proses bayi tabung biasanya kami pantau hingga trimester pertama," katanya.

Baca juga: Uji coba program bayi tabung di RSUD Mataram diundur

Menyinggung biaya, Eka mengatakan proses program bayi tabung ini tidak ditanggung BPJS, sehingga untuk biaya layanan bayi tabung mulai dari sekitar Rp65 juta dan itu akan masuk menjadi pendapatan baru daerah.

Besaran biaya yang dikeluarkan tergantung dari usia, apalagi usia pasien sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan bayi tabung.

"Apalagi kalau usia sudah di atas 30 tahun, sebab cadangan sel telur berkurang," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana usai pencanangan program bayi tabung di RS Ruslan mengaku bangga atas inovasi dan kerja keras tim RS H Moh Ruslan Mataram.

"Keberhasilan tersebut menjadi simbol kami bisa memberikan harapan dan memberikan pelayanan terbaik bagi warga," katanya.

Baca juga: Puluhan pasutri daftar layanan bayi tabung di Mataram

Keberadaan layanan bayi tabung di RS H Moh Ruslan, lanjutnya, bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menjalani program tersebut tanpa harus ke luar daerah.

Selama ini, program bayi tabung hanya bisa dilaksanakan di luar daerah, namun kini pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan bisa datang ke RS Moh Ruslan Mataram.

"Semoga program ini bisa memenuhi kebutuhan pasangan suami istri yang selama ini menanti-nantikan keturunan," katanya.

Kegiatan pencanangan dan peresmian gedung program bayi tabung tersebut di rangkaikan dengan peninjauan ruang layanan program, namun tidak ke ruang laboratorium, karena ruangan tersebut merupakan ruangan steril, sehingga ada standar yang harus dipenuhi sebelum masuk ruangan tersebut.

Baca juga: RSUD Mataram siap uji coba layanan bayi tabung
Baca juga: RSUD Mataram canangkan layanan program bayi tabung

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.