Mantan vokalis Lostprophets Ian Watkins meninggal dunia

id Ian Watkins, Wakefield,serangan di dalam penjara Wakefield,Ian Watkins meninggal dunia,grup musik Lostprophets

Mantan vokalis Lostprophets Ian Watkins meninggal dunia

Mantan vokalis grup musik Lostprophets, Ian Watkins (ANTARA/Instagram/lostprophetsofficial)

Jakarta (ANTARA) - Mantan vokalis grup musik Lostprophets, Ian Watkins, dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (11/10) pagi setelah mengalami serangan di dalam penjara Wakefield, West Yorkshire, Inggris. Insiden tersebut menyebabkan Watkins mengalami luka serius, diduga akibat benda tajam, yang berujung pada kematiannya di lokasi kejadian meskipun telah mendapat perawatan medis segera.

Dilansir dari The Guardian, Minggu, dua pria berusia 25 dan 43 tahun telah ditangkap dengan tuduhan pembunuhan terkait insiden tersebut Kepolisian West Yorkshire memastikan penyelidikan atas kasus pembunuhan itu tengah berlangsung, sementara pihak otoritas penjara menolak memberikan komentar karena kasus masih dalam penyelidikan polisi.

Sebelumnya, Watkins juga pernah menjadi korban serangan di penjara yang sama pada 2023. Saat itu, ia menderita luka akibat diserang tiga narapidana lainnya dan sempat disandera selama enam jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh sipir penjara. Ian Watkins dikenal sebagai mantan vokalis utama grup musik rock asal Wales, Lostprophets, yang meraih popularitas pada awal 2000-an.

Baca juga: Penyanyi Mariah Carey sapa penggemar lewat lagu Type Dangerous

Karier musiknya berhenti setelah ia ditangkap pada 21 September 2012 atas tuduhan percobaan kekerasan seksual terhadap bayi. Pria berusia 48 tahun itu ditangkap di rumahnya di Pontypridd berdasarkan surat perintah penangkapan dan kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 29 tahun, dengan tambahan enam tahun masa lisensi atau pengawasan setelah masa tahanannya berakhir.

Baca juga: Penyanyi Korsel Lee Mu Jin belajar bahasa Indonesia di KOSTCON 2025

Pada 2019, Watkins dilaporkan kembali melanggar aturan penjara setelah ketahuan membawa ponsel di balik jeruji besi. Saat itu, ia pernah menyatakan bahwa dirinya dikurung bersama “pembunuh, pembunuh massal, pedofil, pelaku pemerkosaan, pembunuh berantai – yang terburuk dari yang terburuk.”

Sumber: The Guardian

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.