Trans7 minta maaf usai tayangan Xpose dinilai lecehkan pesantren

id Trans7 ,minta maaf ,tayangan Xpose ,lecehkan pesantren,lirboyo

Trans7 minta maaf usai tayangan Xpose dinilai lecehkan pesantren

Production Director Trans7, Andi Chairil (ANTARA/HO-tangkapan layar)

Jakarta (ANTARA) - Production Director Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait tayangan program “Xpose Uncensored” edisi 13 Oktober 2025 yang menuai kecaman publik karena dinilai menyinggung kalangan pondok pesantren dan kiai di Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui video resmi yang diunggah di kanal YouTube Trans7 Official, Selasa (14/10). Dalam video itu, pihak Trans7 menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan untuk menyinggung atau merendahkan lembaga pesantren maupun tokoh agama mana pun.

Kontroversi bermula setelah tayangan “Xpose Uncensored” menampilkan segmen yang dianggap tidak pantas dan menyinggung simbol serta tradisi pesantren. Potongan video tersebut kemudian viral di media sosial, memicu gelombang kritik dan munculnya tagar #BoikotTrans7 dari sejumlah kalangan, termasuk komunitas santri dan alumni pesantren.

Baca juga: Dianggap hina kiai dan pesantren, PBNU tempuh jalur hukum soal tayangan Expose Trans7

Menanggapi hal itu, Andi Chairil menyampaikan penyesalan mendalam dan berjanji akan memperkuat proses editorial agar insiden serupa tidak terulang. Ia juga menyatakan komitmen Trans7 untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan konten yang menyentuh aspek budaya dan keagamaan.

Selain itu, pihaknya berencana melakukan evaluasi internal terhadap program “Xpose Uncensored” serta membuka ruang dialog dengan perwakilan pesantren untuk memperbaiki komunikasi dan membangun pemahaman bersama.

Sebelumnya, sejumlah tokoh pesantren di Lirboyo mengimbau masyarakat agar menyikapi persoalan ini dengan kepala dingin dan mengedepankan tabayun (klarifikasi), sembari mendorong media agar lebih sensitif terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan keagamaan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya literasi budaya dalam dunia penyiaran, terutama ketika media massa berhadapan dengan simbol-simbol religius yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat luas.

Baca juga: Ketua PBNU ajak santri & warga NU jangan kecil hati soal penghinaan pesantren
Baca juga: Viral tagar boikot Trans7, Publik diingatkan pahami konteks budaya pesantren
Baca juga: Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini ingatkan Trans7 soal kiai dan pesantren
Baca juga: IKA BAKTI Lirboyo nilai tayangan Trans7 lecehkan ulama
Baca juga: LPOI ajak publik tetap tenang sikapi tayangan soal pesantren di Trans7

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.