Mataram (ANTARA) - Puluhan pedagang eceran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, Pertamax, dan Pertalite melakukan aksi spontan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rarang, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Senin (20/10).
Aksi tersebut dipicu kebijakan SPBU yang tidak memperbolehkan pembelian BBM menggunakan jeriken. Para pengecer menilai kebijakan itu merugikan mereka karena menjadi kendala dalam mendapatkan pasokan untuk dijual kembali di tingkat pengecer.
“Kami berharap pihak SPBU memberikan keringanan agar tetap bisa membeli menggunakan jeriken, karena kalau tidak kami yang rugi,” ujar salah satu pedagang eceran di Terara.
Baca juga: Penyaluran BLT BBM di Lotim tuntas
Kapolsek Terara Iptu M. Rofii saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi spontan tersebut.
“Aksi memang berlangsung di SPBU Rarang dan hingga kini situasinya masih kondusif,” katanya.
Ia menjelaskan, pihak kepolisian bersama pemerintah desa tengah melakukan komunikasi dengan pihak SPBU untuk mencari solusi atas persoalan itu.
“Saat ini kami sedang mencarikan jalan keluar atas tuntutan para pedagang eceran tersebut. Rencananya akan dibuat usulan kolektif untuk disampaikan ke pemerintah daerah atau instansi terkait,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Bupati Lombok Timur meminta penyaluran BLT tidak beratkan warga
Baca juga: Gagal curi 25 liter BBM, pencuri di Lombok Timur ini juga meninggalkan sepeda motornya
Puluhan pengecer BBM datangi SPBU Rarang Lotim minta izin pembelian pakai jeriken
Warga saat melakukan aksi demo di SPBU Rarang Lombok Timur, Provinsi NTB, Senin (20/10/2025). ANTARA/HO-Dimyati.
