BRI Mataram salurkan KUR perikanan

id BRI Mataram

BRI Mataram salurkan KUR perikanan

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, H. Chairul Mahsul, menyerahkan secara simbolis KUR yang sudah disetujui oleh BRI kepada salah seorang nasabah pembudidaya ikan air tawar. (Foto ANTARA/Awaludin) (1)

Mataram (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sektor perikanan sebesar 17 persen dari total yang sudah tersalurkan Rp28,31 miliar selama Januari-Februari 2019.

"Sebagian besar KUR yang kami salurkan ke sektor perdagangan, sedangkan perikanan 17 persen," kata Pimpinan Cabang BRI Mataram, Mochammad Harsono, di Mataram, Jumat.

BRI Cabang Mataram, kata dia, ditargetkan untuk menyalurkan KUR sebesar Rp32,8 miliar hingga akhir 2019. Ada tiga jenis KUR yang disalurkan, yakni KUR mikro, kecil, dan ritel.

Total KUR yang sudah disalurkan oleh BRI sejak 2007-2018 di 10 kabupaten/kota di NTB mencapai Rp1,56 triliun dengan jumlah debitur 72.413 orang.

Dari jumlah tersebut, kata Harsono, total KUR perikanan yang sudah tersalurkan di NTB sebesar Rp667 miliar dengan jumlah debitur 12.200 orang.

"Khusus BRI Cabang Mataram, menyalurkan KUR di tiga kabupaten/kota, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Lombok Utara. Di tujuh kabupaten/kota lainnya, ada kantor cabang tersendiri," ujarnya.

Pihaknya memfokuskan penyaluran KUR perikanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pelaku pembudidaya ikan air tawar dan pelaku pemasaran.

Menurut Harsono, potensi perikanan budidaya air tawar di wilayah kerjanya cukup menjanjikan. Hal itu disebabkan pasarnya yang relatif bagus.

"Prospeknya cukup bagus, khususnya di Pulau Lombok, karena peminat ikan air tawar banyak dan jumlah restoran lumayan. Jadi pembudidaya sudah ada mitra yang menampung hasil usahanya, terutama restoran," ucapnya pula.

Ia menyebutkan sebagian besar nasabah mengakses KUR mikro dengan plafon pinjaman maksimal Rp25 juta. Ada juga nasabah yang memanfaatkan KUR kecil dengan plafon hingga Rp150 juta.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan nilai penyaluran KUR sektor perikanan setiap tahun untuk membantu pelaku usaha mengembangkan bisnisnya, mulai dari pembenihan hingga pemasaran.

"Nasabah yang sudah berkembang usahanya diarahkan untuk naik kelas dan memanfaatkan kredit komersial dengan plafon pinjaman hingga Rp1 miliar," kata Harsono.

KUR merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM berupa kebijakan pemberian kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.

Tujuan dilaksanakannya program KUR antara lain adalah untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.