Macron kembali dorong pembatasan medsos bagi anak di Uni Eropa

id emmanuel macron,pembatasan media sosial,prancis,uni eropa

Macron kembali dorong pembatasan medsos bagi anak di Uni Eropa

Arsip - Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara di Markas PBB di New York, Amerika Serikat (22/9/2025). (ANTARA/Anadolu/py.am.)

Istanbul (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu menegaskan kembali bahwa pemerintahnya tengah mendorong Uni Eropa (UE) untuk memberlakukan larangan penggunaan media sosial bagi pengguna di bawah usia tertentu.

“Saya percaya kita perlu bergerak menuju pelarangan media sosial hingga usia tertentu,” ujar Macron kepada pembaca harian La Dépêche du Midi dalam sebuah debat mengenai media sosial yang digelar di Toulouse.

Menekankan pentingnya perlindungan bagi anak muda, Macron mengatakan perdebatan masih berlangsung mengenai apakah batas usia yang tepat sebaiknya ditetapkan pada 14, 15, atau 16 tahun.

“Kita perlu menetapkannya. Dan saat ini kami sedang membangun koalisi di Eropa untuk mewujudkannya,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai kehadirannya di platform media sosial asal Amerika Serikat, X, dan perannya di era misinformasi daring, Macron menyatakan bahwa dirinya “tidak menutup kemungkinan untuk meninggalkan media sosial.”

Baca juga: Lens hancurkan Monaco skor 4-1, Marseille hajar Brest

“Ini harus menjadi proses yang komprehensif; bukan sesuatu yang akan saya lakukan besok pagi. Saya tidak akan membuat pengumuman hari ini, tetapi ini adalah sesuatu yang sedang saya pikirkan,” jelasnya.

Baca juga: PSG pastikan Desire Doue absen beberapa pekan akibat cedera paha

Prancis sebelumnya telah mengesahkan undang-undang pada 2023 yang mewajibkan persetujuan orang tua bagi individu di bawah usia 15 tahun untuk mengakses media sosial.

Namun, aturan tersebut belum diterapkan karena masih ada keraguan terkait kesesuaian isinya dengan hukum Uni Eropa.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.