Xi Jinping mendukung upaya Eropa untuk Ukraina, tapi China punya cara sendiri

id china,prancis,ukraina,xi jinping,Emmanuel Macron ,eropa

Xi Jinping mendukung upaya Eropa untuk Ukraina, tapi China punya cara sendiri

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (5/12/2025) /ANTARA/Desca Lidya Natalia.

Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menyebut mendukung upaya Eropa dalam mencari solusi dalam konflik Ukraina, tapi Tiongkok punya cara sendiri untuk penyelesaian masalah tersebut.

"Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa China mendukung semua upaya yang kondusif bagi perdamaian dalam krisis Ukraina dan akan terus memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik krisis dengan caranya sendiri," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Jumat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing, Kamis (4/12). Salah satu agenda pertemuan keduanya adalah Macron meminta agar China bergabung dalam upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.

"China mendukung negara-negara Eropa dalam memainkan peran mereka yang semestinya dalam pembentukan arsitektur keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan," tambah Lin Jian.

Pada saat yang sama, China dengan tegas menentang segala upaya yang tidak bertanggung jawab untuk mengalihkan kesalahan atau mencemarkan nama baik pihak lain.

Dalam pernyataan pers bersama, Macron mengatakan bahwa kedua negara "sepenuhnya memahami keseriusan" situasi di Ukraina dan perlunya mencapai perdamaian abadi, dia berharap mereka dapat memperkuat kerja sama dalam hal tersebut.

Baca juga: Beijing mendukung Deklarasi Kuala Lumpur meski Presiden Trump enggan China hadir

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis dan China, menurut Macron memiliki tanggung jawab khusus dan ia pun meyakini kedua negara harus melakukan segala yang mungkin untuk memastikan tercapainya kompromi, sekaligus menjaga hukum internasional dan memastikan stabilitas jangka panjang.

Macron juga memuji dialog mereka yang dibangun di atas "kepercayaan" dan "saling pengertian" dalam konteks internasional yang sangat tidak menentu dan ditandai oleh krisis."

Macron bersama Xi pada Jumat (5/12) berangkat ke Chengdu di barat daya China. Xi akan menjamu Macron dalam pembicaraan empat mata di Chengdu, dengan agenda yang kemungkinan akan membahas hubungan bilateral, perdagangan, dan tarif AS, serta perang di Ukraina dan Jalur Gaza.

Baca juga: Presiden AS Trump katakan kesepakatan dagang dengan China telah ditandatangani

Didampingi para pemimpin bisnis dan pejabat pemerintah, kunjungan Macron ke China kali ini menjadi lawatan kenegaraan keempat ke Tiongkok. Macron juga mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri China Li Qiang, ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) Zhao Leji.

Kedua negara disebut akan memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan ke lebih banyak bidang dan meningkatkan ketahanan. Dalam 10 bulan pertama 2024, perdagangan bilateral kedua negara telah mencapai 68,75 miliar dolar AS sementara investasi dua arah secara kumulatif telah melampaui 27 miliar dolar AS.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.