Danantara mengapresiasi kerja sama tiga provinsi

id NTB,Danantara,Kerja Sama Tiga Provinsi,NTT,Bali

Danantara mengapresiasi kerja sama tiga provinsi

Gubernur Bali, I Wayan Koster, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena disaksikan Wagub NTB Indah Dhamayanti Putri dan Managing Director Danantara Rohan Hafas usai penandatangan kerja sama nota kesepahaman (MoU) tiga provinsi yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (25/11/2025). ANTARA/Nur Imansyah.

Sirkuit Mandalika, NTB (ANTARA) - Managing Director Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rohan Hafas mengapresiasi kerja sama yang dilakukan tiga provinsi di gugusan Sunda Kecil, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Pernyataan Rohan Hafas disampaikan saat menyaksikan penandatangan kerja sama nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Selasa.

Rohan Hafas bahkan mengibaratkan kerja sama antara tiga provinsi ini seperti gabungan perusahaan.

"Mungkin saya menyebut versi bahasa dagang atau investasi. Ini provinsi yang incorporated (gabungan perusahaan). Jadi, ini luar biasa," ujarnya.

Baca juga: NTB, Bali dan NTT perkuat kerja sama antarprovinsi Sunda Kecil

Menurutnya, apa yang dilakukan ketiga provinsi perlu di apresiasi dalam membangun kerja sama dan mencari peluang investasi di daerah.

"Buat kami (Danantara) ini sangat menggembirakan karena kami bisa membawa investasi asing berpartner dengan kami, termasuk daerah. Tolong kalau ada peluang-peluang investasi kami diberitahu. Karena itu tugas kami," tegas Rohan.

Oleh karena itu, lanjut Rohan, Danantara siap mendukung dan membantu apa yang dibutuhkan ketiga provinsi, khususnya dalam menggerakkan badan usaha milik negara (BUMN) yang ada di wilayah masing-masing.

"Kami siap membantu dari sisi BUMN yang bersinggungan langsung maupun tidak langsung. Intinya, kami siap membantu," katanya.

Baca juga: Koridor Bali-Nusra jadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di wilayah timur

Penandatanganan MoU antara tiga gubernur di gugusan Sunda Kecil ini merupakan tindak lanjut dari Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN) setelah pertemuan pertama yang dilaksanakan pada 3 November 2025 di Bali.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan ketiga provinsi bukan hanya bekerja sama tetapi ditakdirkan bekerja sama, karena secara latar belakang memiliki banyak kesamaan baik secara historis, sosiologis, demografis, ekologi hingga geologis.

"Jadi, ini adalah takdir buat kami. Karena historis di zaman dulu kita adalah Sunda Kecil namanya sehingga tidak terpisahkan. Yang berbeda di kami agama mayoritas," ujar Iqbal.

Baca juga: Strategi integrasi pariwisata Bali-NTB-NTT mulai disiapkan

Selain secara latar belakang wilayah yang sama menurut Iqbal, kerja sama ini karena ketiga provinsi memiliki visi yang sama, yakni membangun ekonomi hijau atau menjaga lingkungan dan ekonomi biru, lantaran wilayahnya terdiri dari kepulauan dan laut.

"Ini pertemuan kedua setelah pertemuan di Bali. Di mana kita menyepakati untuk melakukan integrasi dalam tiga area, yakni konektivitas (perhubungan), pariwisata, dan energi," terang Iqbal.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki menambahkan, kerja sama ini berlanjut dengan menghubungkan sektor bisnis (dunia usaha) dan asosiasi, termasuk badan usaha milik daerah (BUMD) dan badan usaha milik negara (BUMN). Dari kesepakatan ini diselesaikan instrumen hukumnya melalui penandatanganan MoU untuk selanjutnya ke perjanjian kerja sama (PKS).

Oleh karena itu, setelah dilaksanakan MoU di Mandalika, akan dilaksanakan pertemuan lanjutan pada 22 Desember, di Labuan Bajo, NTT, untuk penandatangan perjanjian kerja sama (PKS), sehingga pada tahun 2026 kerja sama tersebut telah dimulai.

"Kerja sama yang kita lakukan khususnya di lima bidang, di antaranya pariwisata, energi, konektivitas, perdagangan dan ekspor impor," katanya.

Baca juga: Poros baru wisata Bali, NTB, dan NTT
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Superhub Bali-NTB-NTT, Dari wacana ke aksi
Baca juga: Bali, NTB dan NTT sepakati bangun super hub pariwisata

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.