Mataram (ANTARA) - Baca juga: Kebijakan kampus otoriter, ratusan mahasiswa Unram gelar demonstrasi
Rektor Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Prof Lalu Khusni, Rabu siang, akhirnya menanggapi aksi protes mahasiswa terkait kebijakan kampus yang terkesan otoriter dan tidak berpihak dalam kemajuan intelektual mahasiswa.
Nampak sekitar pukul 13.10 Wita, Rektor Unram didampingi sejumlah jajarannya, menemui massa aksi yang kompak dengan seragam almamater khas Unram biru gelap itu di lapangan depan Gedung Rektorat Unram.
Dalam penyampaian tanggapannya, Rektor Unram mengawali penjelasannya terkait mekanisme penerimaan mahasiswa baru untuk Tahun Ajaran 2019 dan penerapan uang pangkal.
"Ada tiga jalur untuk penerimaan mahasiswa Unram. Untuk jalur mandiri, ada dikenakan uang pangkal, tapi itu sudah sesuai ketentuan Permenristekdikti," katanya.
Sedangkan untuk jalur penerimaan SBMPTN dan SNMPTN, lanjutnya, tidak ada dikenakan uang pangkal.
Kemudian terkait dengan adanya dugaan suap dalam pemberian nilai mata kuliah kerja nyata (KKN), pihak Rektorat Unram telah mengambil langkah dengan mengusut persoalan tersebut dan berjanji akan mencari siapa "biang keroknya".
"Jadi kami sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki persoalan ini, dan apabila ada keterlibatan ASN, kami tidak segan untuk memecatnya. Kami tidak akan biarkan pencoreng wajag Unram, tanpa diproses," ujarnya.
Selanjutnya untuk pemberlakuan gerbang keluar masuk Unram dengan sistem elektronik dilakukan agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam proses perkuliahan.
"Jadi nantinya gaji satpam akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan," kata Khusni.
Terkait dengan perbaikan infrastruktur pendidikan yang berkaitan dengan fasilitas penunjang perkuliahan di Unram, jelasnya, telah disampaikan kepada pihak Kementerian PUPR.
"Tinggal menunggu hasilnya seperti apa," ucapnya.
Usai mendengar tanggapannya, mahasiswa meminta Rektor Unram agar membubuhkan pernyataan tersebut dengan menyepakati isi rancangan draft perjanjian bersama Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus.
"Surat pernyataan bersama ini kami terima dengan baik, selebihnya kami akan bawa persoalan ini sebagai bahan evaluasi dalam rapat lanjutan bersama unsur pimpinan lainnya," tegasnya.
Berikut isi rancangan draft perjanjian bersama Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus yang akan dibahas lebih lanjut oleh Rektor Unram dan jajarannya:
1. Pemotongan 60 persen UKT (Uang Kuliah Tunggal) mahasiswa semester 9 ke atas.
2. Penghapusan uang pangkal/SPI.
3. Pemberlakuan semua mahasiswa eks reguler sore bagi semua angkatan.
4. Penerapan kriteria yang jelas secara tertulis dalam penentuan UKT.
5. Perbaikan infrastruktur pendidikan (kelas, LCD, AC, Laboratorium dan sebagainya).
6. Menaikan Gaji Satpam kampus sesuai UMR.
7. Integrasi sistem keamanan kampus.
8. Menaikan anggaran organisasi kemahasiswaan.
9. Melibatkan perwakilan mahasiswa dalam setiap pengambilan kebijakan yang berdampak langsung pada mahasiswa.
10. Memberikan sanksi pada mahasiswa yang terlibat Suap Nilai KKN dan mengusut tuntas orang yang terlibat dalam prosesnya.
Berita Terkait
Kampus bukan tempat represif sikapi pemukulan mahasiswa
Jumat, 23 Juni 2023 6:20
Ribuan mahasiswa "long march" ke gedung DPRD NTB
Kamis, 26 September 2019 8:19
Universitas Mataram terbitkan imbauan mahasiswa tidak demo tolak RKUHP
Rabu, 25 September 2019 18:27
Kebijakan kampus otoriter, ratusan mahasiswa Unram gelar demonstrasi
Rabu, 26 Juni 2019 13:36
MAHASISWA UNRAM KEMBALI DEMO REKTOR
Kamis, 26 Mei 2011 17:00
DEMO MAHASISWA UNRAM
Rabu, 4 Agustus 2010 6:23
Rektor Unram kukuhkan enam guru besar untuk meningkatkan kualitas riset
Rabu, 20 November 2024 18:38
Dimensi Maslahah Murur dalam Meraih Haji yang Mabrur
Selasa, 18 Juni 2024 13:39