Mataram (ANTARA) - Perwakilan Internasional Organization For Migration (IOM) di Kapuas Hulu, Kornelia Bernadecta Lie mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pengawasan terhadap tindak pidana perdagangan orang di empat titik daerah perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
"Wilayah kerja kami menangani Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di empat titik perbatasan di Kalbar yaitu di Kapuas Hulu, Sanggau, Sambas dan daerah Nunukan Kaltim," kata Kornelia, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa.
Kornelia mengatakan, selain penanganan dan pembinaan dalam kasus TPPO, IOM juga bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait di pemerintahan daerah setempat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Menurut dia, IOM sendiri bersama Pemerintah Daerah Kapuas Hulu sudah melakukan sosialisasi di Kecamatan Badau dan Empanang yang merupakan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Untuk melakukan langkah pencegahan dan antisipasi TPPO itu kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, salah satunya melakukan sosialisasi," kata Kornelia.
Dia berharap dukungan dan kerja sama semua pihak dalam mencegah maupun penanganan TPPO untuk mengantisipasi agar tidak terjadi TPPO yang merupakan tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56