Mataram (ANTARA) - Pabrikan otomotif Jepang Mazda menarik kembali dari peredaran lebih dari 260.000 kendaraan, termasuk model terbaru Mazda 3 baik model sedan maupun hatchback karena mesin berpotensi mogok.
Masalah pada perangkat lunak bisa menyebabkan mesin berhenti atau mogok. Perangkat lunak mengontrol cara mesin bekerja, dan bila muncul masalah, mesin mungkin tidak bekerja semulus biasanya dan bisa mogok saat dikendarai, kata Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya di AS (NHTSA), dikutip Kamis.
Dalam kasus tertentu, masalah itu dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan dan bisa menimbulkan kecelakaan.
Mazda mengatakan bahwa sejauh ini belum mendapatkan laporan mengenai adanya kecelakaan atau cedera yang terkait dengan masalah tersebut.
Mesin dalam kendaraan Mazda dimaksud memiliki perangkat lunak yang memungkinkan mesin sesekali menonaktifkan dua dari empat silinder untuk menghemat bahan bakar. Ketika kedua silinder diaktifkan kembali, masalah perangkat lunak dapat menyebabkan komponen mesin yang disebut rocker arm melakukan kontak dengan bagian-bagian mesin yang lain, padahal seharusnya tidak.
Hal itu dapat menyebabkan mesin bekerja dengan kasar atau bahkan macet.
Dalam penarikan ini, diler Mazda akan melakukan pembaruan perangkat lunak tanpa memungut biaya kepada pemilik.
Beberapa model yang terdampak dengan masalah ini antara lain:
• SUV Mazda CX-5 2018-2019 produksi 3 Oktober 2017 hingga 23 April 2019.
• Mazda6 buatan 15 Januari 2018 hingga 22 April 2019.
• Sedan dan hatchback Mazda 3 2019 yang diproduksi antara 25 September 2018 hingga 11 Mei 2019.
Mazda akan memberi tahu pemilik kendaraan yang terkena dampak melalui pos pada atau sebelum 26 Agustus 2019.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56