Mataram (ANTARA) - Sebanyak 26 mahasiswa dan warga yang ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa depan Gedung DPRD NTB, diamankan pihak kepolisian.
Kapolres Mataram AKBP H Saiful Alam yang ditemui Antara di depan Gedung DPRD NTB, Senin, membenarkan bahwa usai pembubaran paksa massa aksi, pihaknya telah mengamankan sejumlah orang yang diantaranya mahasiswa.
"Iya ada beberapa yang memang diamankan. Namun itu juga hasil temuan lapangan," kata H Alam.
Untuk selanjutnya, kata dia, mahasiswa ataupun warga yang diamankan akan diperiksa oleh pihak kepolisian.
"Jadi kita akan melakukan pemeriksaan dulu. Selanjutnya kita akan melakukan apa dari hasilnya (pemeriksaan)," ujarnya.
Dari pantauan Antara, ketiga mahasiswa tersebut diamankan ketika pihak kepolisian membubarkan paksa aksi unjuk rasa yang telah melampaui batas waktu penyampaian pendapat dimuka umum hingga pukul 18.00 Wita.
Terlihat salah satu diantara mahasiswa yang diamankan mengenakan almamater Biru Tua yang identik dengan milik Universitas Mataram.
Satu mahasiswa lagi yang mengenakan baju kaos lengan panjang bewarna hitam dengan tulisan dibelakangnya "Engineering".
Sebelumnya Kapolres Mataram telah mengimbau massa aksi untuk membubarkan diri. Selain karena sudah melewati batas waktu, massa aksi dikatakan telah mendapatkan semua keinginan dari tuntutannya.
Karenanya, dengan terpaksa pihak kepolisian yang telah membentuk formasi pengendali massanya mendorong mundur massa aksi yang berkumpul di depan Gedung DPRD NTB, tepatnya bagian Selatan Jalan Udayana.
Aksi pembubaran paksa itu sempat mendapatkan perlawan dari massa dengan cara melakukan pelemparan batu. Namun pada akhirnya, massa aksi yang tak kuasa membendung tekanan dari kepolisian, bergerak mundur hingga sebagian besar bersembunyi di dalam kawasan Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center.
"Sebenarnya semua keinginan mahasiswa sudah terpenuhi, namun mereka masih mau bermalam disini, jadi kita melakukan dorongan, halau mereka untuk bubar agar aktivitas kembali berjalan lancar," ujar H Alam.
Berita Terkait
Polisi bubarkan aksi tawuran antarpemuda
Jumat, 3 Mei 2024 4:33
PBB prihatin dengan penangkapan mahasiswa pro-Palestina
Rabu, 1 Mei 2024 7:35
Aksi pemadaman lampu di Jakarta mampu kurangi emisi karbon
Minggu, 28 April 2024 17:32
Polisi imbau warga hindari kawasan Monas terkait pengumuman MK
Senin, 22 April 2024 7:36
Polisi siapkan rekayasa lalin saat sidang sengketa Pilpres 2024
Senin, 22 April 2024 6:06
Prabowo imbau pendukungnya tidak lakukan aksi damai di MK
Jumat, 19 April 2024 19:57
Seorang anggota Satpol PP Mataram ditangkap karena kasus penganiayaan
Jumat, 19 April 2024 16:34
Capres Prabowo Subianto minta hentikan aksi damai di MK
Jumat, 19 April 2024 6:50