Pendukung Anies bergerak ke kubu kontra karena info palsu

id aksi banjir jakarta, demo arjuna wiwaha

Pendukung Anies bergerak ke kubu kontra karena info palsu

Bentrok petugas pemerintah dengan perwakilan pendukung pro Anies di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020). (ANTARA/Livia Kristianti)

Jakarta (ANTARA) - Pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menyambangi kegiatan kubu kontra di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha karena mendapatkan informasi tidak benar atau palsu mengenai salah satu anggotanya yang dikabarkan terluka.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Jakarta, Selasa, mereka yang pakai baju putih dan baju khas Betawi bergerak maju hingga pintu masuk parkiran Monas IRTI.

"Tolong teman-teman kembali ke Balai Kota. Tidak ada yang terluka, tidak ada yang diamankan," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo lewat pengeras suara mobil pengurai massa (Raisa).

Namun permintaan tersebut tidak digubris oleh para pendukung Anies yang sedang mengikuti perayaan Maulid Nabi di Masjid Fatahilah Balai Kota DKI Jakarta.

"Woi mereka lagi orasi noh, suruh berhenti. Suruh berhenti. Itu cebong. Cebong mundur, cebong mundur, cebong mundur," kata para pendukung Anies dari Bang Japar dan ormas lainnya.

Polisi menutup jalan sementara dengan barikade badan pada pukul 15.56 WIB sehingga para pendukung Anies tidak dapat menghampiri massa dari kubu kontra Jakarta Bergerak di Patung Kuda.

Tidak lama salah satu tokoh Bang Japar diajak naik ke atas mobil Raisa memberikan pernyataan bagi anggotanya agar mundur kembali ke Balai Kota.

"Kawan kawan liat gue. Bang Japar oi, Bang Japar, oi Bang Japar mundur ga! Gak ada itu isu ga bener. Woi liat ane. Bang Japar, mundur, liat gue," kata Tokoh Bang Japar.

"Siap!"kata para anggota Bang Japar yang akhirnya perlahan mundur kembali ke Balai Kota.

Selain itu ada juga Ustadz Jibril yang berasal dari Brigade 411, yang mengharapkan pasukannya mundur.

"Kita datang ke sini untuk ikut kegiatan keagamaan. Jadi, laskar di luar hanya mengamankan bukan untuk siap bentrok. Tapi kalau ada yang ganggu kita, itu kesalahannya aparat membiarkan mereka lewat. Aparat membiarkan mereka lewat dekat kita. Ini harus jadi pelajaran bagi aparat jangan coba-coba memprovokasi kami melakukan kegiatan keagamaan," kata Ustadz Jibril.

Hingga saat ini kegiatan protes Banjir Jakarta masih berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.