Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
menggagas pembentukan laboratorium pengembangan terpadu berkonsep agroeduwisata.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB H Yusron Hadi mengatakan pembentukan laboratorium pengembangan terpadu ini melibatkan OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
"Laboratorium pengembangan terpadu ini bagian dari upaya mengintegrasikan tiga sektor, ada pertanian, peternakan dan perikanan. Grand Design-nya akan segera disusun," kata H Yusron Hadi di sela kegiatan Temu Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Jumat.
Pertemuan dihadiri Ketua KTNA NTB, H Haerul Warisin, Kepala Dinas Peternakan NTB, Assisten II Setda Provinsi NTB, perwakilan BPTP NTB, BPSBTPH NTB, SPP Mataram, dan jajaran KTNA NTB.
Yusron menjelaskan rencananya laboratorium pengembangan terpadu akan memanfaatkan lahan milik Pemerintah Provinsi NTB seluas 5,5 hektare. Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan Laboratorium Pertanian, Laboratorium Peternakan dan Laboratorium Perikanan.
"Jadi ini ikhtiar kita membangun sektor pertanian, peternakan, dan perikanan terpadu berkesinambungan di NTB," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Biro Organisasi Setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB ini, konsep pembangunan laboratorium pengembangan terpadu ini akan mendorong pengembangan agroeduwisata, di masa satu areal bisa menjadi destinasi agrowisata dan juga eduwisata.
"Nantinya dinas-dinas siap bersinergi termasuk Dinas Koperasi terkait penguatan kelembagaan, BPTP untuk teknologi pertanian, SPP Mataram siap dengan sumber daya manusia/siswa, BPSBTPH kaitan dengan penyediaan bibit/benih dan varietas lokal andalan, serta dunia usaha pertanian perikanan yang siap bersinergi," katanya.
menggagas pembentukan laboratorium pengembangan terpadu berkonsep agroeduwisata.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB H Yusron Hadi mengatakan pembentukan laboratorium pengembangan terpadu ini melibatkan OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
"Laboratorium pengembangan terpadu ini bagian dari upaya mengintegrasikan tiga sektor, ada pertanian, peternakan dan perikanan. Grand Design-nya akan segera disusun," kata H Yusron Hadi di sela kegiatan Temu Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Jumat.
Pertemuan dihadiri Ketua KTNA NTB, H Haerul Warisin, Kepala Dinas Peternakan NTB, Assisten II Setda Provinsi NTB, perwakilan BPTP NTB, BPSBTPH NTB, SPP Mataram, dan jajaran KTNA NTB.
Yusron menjelaskan rencananya laboratorium pengembangan terpadu akan memanfaatkan lahan milik Pemerintah Provinsi NTB seluas 5,5 hektare. Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan Laboratorium Pertanian, Laboratorium Peternakan dan Laboratorium Perikanan.
"Jadi ini ikhtiar kita membangun sektor pertanian, peternakan, dan perikanan terpadu berkesinambungan di NTB," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Biro Organisasi Setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB ini, konsep pembangunan laboratorium pengembangan terpadu ini akan mendorong pengembangan agroeduwisata, di masa satu areal bisa menjadi destinasi agrowisata dan juga eduwisata.
"Nantinya dinas-dinas siap bersinergi termasuk Dinas Koperasi terkait penguatan kelembagaan, BPTP untuk teknologi pertanian, SPP Mataram siap dengan sumber daya manusia/siswa, BPSBTPH kaitan dengan penyediaan bibit/benih dan varietas lokal andalan, serta dunia usaha pertanian perikanan yang siap bersinergi," katanya.